Slawi  

RS Mitra Siaga Tarub Diresmikan, Sediakan 176 Bad

SLAWI, smpantura – PT Texin Permata Husada, mengembangkan sayapnya di Kabupaten Tegal. Setelah sukses mengembangkan Rumah Sakit (RS) Mitra Siaga Kramat, kini PT Texin Permata Husada membangun RS Mitra Siaga Tarub.

Rumah sakit yang memiliki kapasitas 176 tempat tidur (bad) itu, mulai dibuka sejak diresmikan oleh Bupati Tegal, Hj Umi Azizah pada Minggu (19/3).

Peresmian dan pembukaan RS Mitra Siaga Tarub dihadiri langsung oleh Bupati Tegal dan juga dihadiri Sekda Tegal, Widodo Joko Mulyono, kepala OPD, Forkompincam Tarub, kepala desa, tokoh masyarakat, organisasi masyarakat, direktur RS di Kabupaten Tegal, dan civitas RS Mitra Siaga Tarub.

Komisaris PT Texin Permata Husada, Masfui Masduki dalam sambutannya mengatakan, berdirinya RS Mitra Siaga Tarub mendasari pertimbangan rasio ketersediaan jumlah penduduk dengan bad pasien yang ada di RS seluruh Kabupaten Tegal.

Rumah sakit yang dibangun dengan kelas Tipe C itu, memiliki kapasitas 176 bad. Namun, pada awal beroperasi baru tersedia 105 bad. Ruangan pasien sudah memenuhi syarat standar ruang rawat inap. Sedangkan, untuk kelas 3 hanya diisi 3 bad.

“Gedung RS Mitra Siaga Tarub dibangun dengan anggaran sekitar Rp 112 miliar,” katanya.

Dijelaskan, sumber daya manusia (SDM) RS Mitra Siaga Tarub sebanyak 306 orang, terdiri dari dokter umum, 12 dokter spesialis, 86 perawat, 36 para medis penunjang, 164 tenaga lainnya.

Dari jumlah pegawai tersebut, sekitar 87 persen merupakan warga Kabupaten Tegal dan sisanya warga luar Kabupaten Tegal. Dari jumlah pegawai asal Kabupaten Tegal, 42 persennya merupakan warga Tarub.

“Kami sudah mengantongi izin operasional dari Bupati Tegal sejak 16 Mater 2023. Hingga kini, sudah ada 18 pasien rawat jalan dan 2 pasien rawat inap,” terangnya.

BACA JUGA :  Lindungi Anak dan Perempuan, Kabupaten Tegal Luncurkan UPTD PPA

Bupati Tegal, Hj Umi Azizah dalam sambutannya menuturkan, hadirnya Rumah Sakit Mitra Siaga Tarub ini, tentunya akan semakin menambah ketersediaan fasilitas kesehatan di Kabupaten Tegal, terutama dalam meningkatkan rasio tempat tidur untuk perawatan pasien dengan jumlah penduduk Kabupaten Tegal saat ini yang mencapai 1,6 juta jiwa.

“Artinya, jika mendasarkan data 2021 ini, kita ada 1.452 tempat tidur pasien di 9 rumah sakit di Kabupaten Tegal Rasio bed to population kita baru 0,9. Artinya kita belum mampu memenuhi standar nasional 1 per 1.000 penduduk. Kalau menuruti rekomendasi WHO lebih ekstrim lagi, ketersediaan tempat tidur minimal 5 per 1.000 penduduk. Meski demikian, dengan rasio 0,9 tersebut, bed occupancy ratio atau tingkat keterisian tempat tidurnya masih berkisar 61 persen,” bebernya.

Ditambahkan, sisi kuratif dari upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat ini tidak hanya sebatas ketersediaan fasilitas kesehatan, akan tetapi juga ekspektasi pasien sebagai customer, yang juga terus meningkat dari semua sisi.

Seperti kemudahan layanan yang bisa mendaftar secara daring, bisa mengetahui nomor urutnya, sehingga pasien bisa memperkirakan waktu tiba di rumah sakit dan tidak berlama-lama menunggu, karena seperti rekam medisnya semua sudah terdigitalisasi dan terintegrasi. Kalaupun masih harus menunggu, ruang tunggunya juga nyaman.

“Paling penting lagi petugasnya dari mulai pintu masuk parkir sampai ke meja pelayanan ramah-ramah, senyumnya tulus dan ikhlas, tidak dibuat-buat dan layanan dokternya memuaskan,” katanya. (T05-Red)

error: