SLAWI, smpantura – Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Tegal menggelar acara peringatakan Nuzulul Quran di halaman depan Gedung Zam-Zam, Sabtu (15/4) sore.
Acara bertajuk Semarak Nuzulul Quran, Meraih Keberkahan Ramadan dihadiri jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Tegal, Direktur RSI PKU Muhammadiyah Tegal dan karyawan.
Acara diawali dengan story telling tentang Nabi dan Rasul, yang disampaikan dua pemenang lomba story telling yang diadakan RSI PKU Muhammadiyah Tegal di bulan Ramadan 1444 Hijriah.
Direktur RSI PKU Muhammadiyah Tegal dr Ach Shochibul Birri menyampaikan, peringatan Nuzulul Quran selalu diperingati setiap akhir Ramadan, dengan tujuan meningkatkan kembali inspirasi dan daya ingat dalam rangka untuk memperdalam Al Quran, mengetahui sejarahnya dan menjadikan Al Quran sebagai solusi permasalahan dalam kehidupan.
“Peringatan Nuzulul Quran ini mudah-mudahan apa y ang disampaikan pembicara bisa menginspirasi kita , bisa meningkatkan semangat kita berdakwah dan beramal sholeh terutama dalam rangka meningkatkan layanan di RSI PKU Muhammadiyah Tegal,”sebutnya.
Sebagaimana cita-cita bersama, kata Shochibul Birri, RSI PKU Muhammadiyah menjadi rumah sakit yang unggul dan Islami serta dicintai oleh masyarakat dan pilihan masyarakat.
“ Mudah-mudahan kita selalu bisa memberi pelayanan yang prima dan menyenangkan bagi seluruh masyarakat sebagaimana Khoirunnas Anfauhum Linnas bahwa kita bisa memberikan kemanfaatan kepada masyarakat,”tuturnya.
Sementara itu, uraian Nuzulul Quran disampaikan oleh Dr Ibnu Sholeh MA MPi. Pembicara dari Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng ini menyampaikan tujuan diturunkan Al Quran dan kewajiban seorang muslim kepada Al Quran.
Kewajiban umat muslim terhadap Al Quran diantaranya memperlajari (taalum). Tidak hanya belajar membaca, membetulkan tajwid dan melancarkan bacaan , tetapi juga memahami isinya.
Kemudian mempraktekkan bacaan Quran (tilawah) . Tilawah harus dipahami secara menyeluruh dan komprehensif baik tilawah lisan (labdiyah) maupun hukumnya (hukmiyah).
Kewajiban berikutnya adalah mentadaburi dan mentafakuri atau merenungkan, memahami isinya dan komitmen untuk mengamalkannya, Tahfidz (menghapalkan) dan mengamalkan Quran dan menyampaikannya.
Manajer Al Islam Kemuhammadiyahan Iwan Hermawan menambahkan, selain menggelar Semarak Nuzulul Quran yang dilanjutkan dengan buka bersama dan shalat Maghrib berjamaah dengan karyawan, sebelumnya RSI PKU Muhammadiyah telah menyerahkan santunan anak yatim di sepuluh panti asuhan.
“Tahun ini kami dari kantor layanan Lazismu RSI PKU Muhammadiyah mendatangi dan menyerahkan santunan ke panti-panti asuhan Muhammadiyah dan Aisyiyah dari Margasari, Jatinegara, Adiwerna, Pesarean, Slawi, Karanganyar dan Pangkah. (T04-Red)