Slawi  

RSUD dr Soeselo Ditargetkan Lulus Akreditasi Bintang Lima

MEMBUKA: Bupati Tegal Umi Azizah saat acara pembukaan survei akreditasi rumah sakit oleh Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna (LARS-DHP) di Auditorium RSUD dr. Soeselo Slawi, Rabu (16/11).

Pelaksanaan survei akreditasi ini, lanjut Umi, sekaligus menjadi upaya untuk memantapkan kinerja layanan yang lebih bermutu tinggi di tengah persaingan industri layanan kesehatan rumah sakit yang semakin kompetitif.

“Saya tentunya berharap bisa meraih kelulusan tingkat paripurna dengan predikat bintang lima, semata-mata demi meningkatkan mutu dan keselamatan pasien,” ujar Umi.

Direktur RSUD dr Soeselo Guntur Muhammad Taqwin mengatakan akreditasi ini merupakan pedoman di setiap pelayanan rumah sakit untuk meningkatkan kualitas mutu pelayanan dan menjaga keselamatan pasien.

“Kita komitmen sebagai langkah awal untuk membenahi pelayanan di segala bidang dan meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat,” kata Guntur.

Lebih jauh, Guntur menerangkan bahwa pihaknya sudah berapa kali diberikan kepercayaan oleh Kementerian Kesehatan RI sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 dan ditunjuk dalam penanggulangan penyakit katastropik sebagai penyakit penyumbang kematian tertinggi di Indonesia saat ini.

Sementara itu, Ketua Surveior Edi Martono mengatakan civitas hospitalia RSUD dr Soeselo ini memiliki semangat yang tinggi dan berkinerja cukup baik.

BACA JUGA :  Api di TPA Penujah Belum Padam, Butuh Sumur Bor

“Semangatnya sudah bagus, semoga target capaian yang diharapkan dari akreditasi ini dapat tercapai,” ujar Edi.

Lebih lanjut Edi meminta agar temuan pihaknya yang menjadi kekurangan rumah sakit saat penilaian daring sebelumnya bisa segera diperbaiki. Ia menargetkan perbaikan tersebut dapat dipenuhi sampai dengan Kamis (17/11) sore.

“Kalau dari saya kemarin tidak terlalu krusial. Mungkin hanya dokumen-dokumen yang salah penempatan saja,” kata Edi.

Mengakhiri sambutannya, Edi pun berpesan agar dalam kegiatan survei akreditasi ini tidak mengganggu aktivitas pelayanan rumah sakit mengobati pasien. “Di sini kami hanya perlu beberapa orang sesuai kebutuhan. Ketika nanti kami menelusuri ke lapangan, ke ruangan-ruangan, jangan sampai ada yang tegang, ada yang panik sampai pecah konsentrasi. Bekerja saja seperti biasanya,” kata Edi.

error: