SLAWI, smpantura – RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal berusaha meningkatkan pelayanan bagi masyarakat. Salah satunya dengan menghadirkan layanan trombolisis bagi pasien stroke sejak Oktober 2025 lalu..
Trombolisis adalah prosedur medis penggunaan obat untuk melarutkan gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah, bertujuan memulihkan aliran darah dan mencegah kerusakan organ atau jaringan.
Demikian disampaikan oleh dr Yuki Fitria Maatisya, Sp.N,MH, Dipl of Pain, pada acara Forum Konsultasi Publik (FKP) di Audotorium RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal, Selasa (25/11).
Yuki menjelaskan, stroke adalah tanda-tanda klinis yang terjadi secara cepat atau mendadak berupa defisit fokal (atau global) pada fungsi otak, dengan gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian, tanpa penyebab yang jelas selain penyebab vaskuler (WHO).
Di dunia, stroke menjadi penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor tiga.
Sementara itu, Data Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2019 menyebutkan penyebab kematian utama di Indonesia (19,42% dari total kematian).
Dan, berdasarkan hasil Riskesdas prevalensi stroke di Indonesia meningkat 56% dari 7 per 1.000 penduduk pada tahun 2013, menjadi 10,9 per 1.000 penduduk pada 2018.
Oleh karena itu, untuk mencegah kematian maupun kecacatan akibat stroke, masyarakat diimbau mewaspadai gejala atau tanda- tanda stroke yang disingkat Segera Ke RS.
Diantaranya senyum tidak simetris, tersedak dan sulit menelan air minum secara tiba-tiba. Gerak separuh anggota tubuh mendadak melemah.
Selain itu, bicara pelo/mendadak tidak bisa bicara, kebas atau baal dan Rabun serta sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya.
