Lebih dari 20 komunitas menyatakan dukungan terhadap gerakan ini, di antaranya Brebes Membaca, Rumah Seni Bumiayu, Kamarta Flute, Gubuk Literasi, FLP Bumiayu, Mandala Taruna, Blakasuta, Oyod Literasi, dan Presidium Taman Nasional Gunung Slamet.
“Kami bergerak bukan semata karena kecewa, tapi karena peduli. Bumiayu butuh RTH, bukan janji politik yang dicoret di tengah jalan,” pungkas Hendri. (**)