Wisatawan asal Barcelona, Guilian, juga menyambut positif pembukaan rute internasional dari Bandara Jenderal Ahmad Yani. Menurutnya, penerbangan langsung memudahkan turis berpindah dari satu destinasi ke destinasi lainnya.
“Saya sudah 10 hari di Jawa Tengah, dan kini mau ke Malaysia. Ini penting untuk turis, sehingga bisa berkeliling pulau dan berpindah lagi,” tuturnya.
Ia mengatakan, selama sepuluh hari di Jateng sempat menikmati keindahan tropis Kepulauan Karimunjawa, Jepara. Menurutnya, Jateng diberkahi bentang alam pegunungan vulkanik dan pantai yang indah.
Ahmad Luthfi maupun Taj Yasin berharap rute international membuka jalur pariwisata dan bisnis dari mancanegara langsung ke Jateng, sehingga denyut ekonomi semakin kencang.
Sebagaimana diketahui, status internasional pada Bandara Jenderal Ahmad Yani sempat diganti menjadi domestik pascapandemi COVID-19. Bandara ini hanya melayani penerbangan antarkota di Indonesia.
Mengetahui hal itu, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin langsung memprioritaskan pengembalian status Bandara Ahmad Yani menjadi international. Gubernur yang dikenal dengan slogan Ngopeni Nglakoni itu beberapa kali melobi ke pusat.
Kinerja Ahmad Luthfi dan Tak Yasin membuahkan hasil, status internasional pun disematkan kembali pada Bandara A Yani Semarang. Hal ini dikukuhkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 37 Tahun 2025.
Dijadikannya Bandara Ahmad Yani sebagai bandara international tentu menjadi hal yang penting. Pasalnya, pintu pariwisata dan perekonomian menjadi lebih terbuka dan bergeliat. Wisatawan dari luar negeri akan semakin mudah untuk ke Jawa Tengah. Potensi pariwisata di Jawa Tengah seperti Karimunjawa, Borobudur, Dieng, Kota Lama Semarang, dan lain-lain, menjadi semakin dilirik untuk disambangi.