“Dalam era globalisasi saat ini, budaya asing dengan mudah masuk ke segala lapisan masyarakat, termasuk melalui media sosial, hiburan, dan gaya hidup. Di tengah arus tersebut, kita tidak boleh melupakan jati diri bangsa,” katanya.
Bupati meminta masyarakat untuk mewariskan nilai-nilai budaya kepada generasi muda, agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang menghargai warisan luluhur, menjaga lingkungan, dan mencintai desanya. Menjaga dan melestarikan adat seperti ruwat bumi ini menjadi bentuk keteguhan jati diri sebagai bangsa yang berbudaya. Selain itu, kegiatan ini juga memupuk kekuatan sosial yang menghidupkan semangat kebersamaan, persatuan, gotong royong, dan cinta terhadap tanah kelahiran.
“Jika tidak dijaga, kita akan kehilangan akar dan generasi mendatang akan tumbuh tanpa mengenal identitasnya sendiri,” katanya. (**)