SLAWI, smpantura – Sebanyak 984 jemaah haji, dari kelompok terbang (kloter) 34-37, asal Kabupaten Tegal kembali tiba ke tanah air usai menjalankan ibadah hajinya, di tanah suci Makkah.
Kedatangan jemaah haji kloter 35 dan 36, di Asrama Haji Donohudan, Boyolali pada Minggu (16/7) dan Senin (17/7) disambut, langsung oleh Bupati Tegal, Umi Azizah.
Bupati Umi, tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur melihat kehadiran jemaah hajinya, yang kebanyakan lanjut usia (lansia), mampu menunaikan rukun hajinya sampai selesai, dan kembali dengan selamat ke Indonesia.
Umi juga menyampaikan, salam duka dan turut berbelasungkawa, atas meninggalnya tiga jemaah haji, asal Kabupaten Tegal, di Makkah karena sakit.
“Doa kami kepada jemaah haji kita yang meninggal di sana, semoga mendapat tempat terbaik di sisi Allah subhanahu wa ta’ala, dan semoga keluarga yang ditinggalkan, diberikan ketabahan dan keikhlasan, menerima takdir Tuhan,” kata Umi.
Pada kesempatan itu, Umi meminta jemaah haji, bisa menjaga kesehatannya secara mandiri dengan selalu menjalankan pola hidup bersih dan sehat, serta segera memeriksakan diri, ke fasilitas kesehatan terdekat, apabila mengalami gangguan kesehatan atau gejala sakit.
Dirinya juga berharap, para jemaah haji bisa menjaga kemabruran hajinya, dengan selalu meningkatkan spirit ibadahnya, memakmurkan masjid dan menjadi suri tauladan yang baik, dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, lingkungan kerja maupun masyarakat.
Melalui momen perjalanan haji ini, akan semakin menguatkan jalinan silaturahim, antar sesama jemaah.
Terlebih dengan adanya organisasi ikatan persaudaraan haji Indonesia (IPHI), yang menurutnya punya peran strategis, dalam pembinaan dan pemberdayaan umat.
Umi menyampaikan, ucapan terima kasih dan memberikan apresiasinya, kepada petugas dan panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH), Provinsi Jawa Tengah dan PPIH Kabupaten Tegal, yang sudah bekerja mendampingi dan membimbing para jemaah, dari mulai persiapan, proses ibadah di tanah suci, hingga sekembalinya ke tanah air.
“Semoga kerja keras para petugas pendamping, panitia PPIH, bisa menjadi ladang amal yang bernilai pahala, di mata Allah yang itu tidak bisa tergantikan oleh apapun,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan, oleh Kepala Bidang Penerimaan Jemaah Haji Embarkasi, Solo, Nurohman, di mana jemaah haji asal Indonesia, dikenal santun selama berada di sana, dan memiliki kepedulian yang tinggi, dengan sesama jemaah haji.
“Alhamdulillah, jemaah haji kita dengan segala kebaikannya, menjadi bagian penting yang memperlancar penyelenggaraan haji di sana. Sehingga kami, selaku petugas juga ikut bangga dan senang, ” tutupnya.
Ditemui di tempat yang sama, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, Muhammad Aqsho mengungkapkan, dari 989 orang jemaah haji, asal Kabupaten Tegal, dua orang dinyatakan gagal berangkat, yang satu orang meninggal dunia, sebelum keberangkatan, dan satunya lagi mengalami sakit dimensia, atau kepikunan. Selain itu, tiga jemaah haji meninggal dunia di Makkah.
“Tiga jemaah yang meninggal di tanah suci, dua orang berasal dari kloter 36 dan satu orang dari kloter 37,” jelas M Aqsho, melalui pesan whatsapp, Senin (17/7).
Tiga jemaah tersebut adalah Ruyati binti Abdurozaq (92), dari Desa Pendayakan, Kecamatan Warureja, Jaetun binti Abdul Fatah (52), dari Desa Batumirah, Kecamatan Bumijawa dan Wiyatni Armad Wahadi (72), dari Desa Tembok Banjaran, Kecamatan Adiwerna.
Dalam pemulangan tersebut, terdapat beberapa jemaah yang sakit. Dari Asrama Haji Donohudan, mereka dibawa menggunakan ambulans, yang disiapkan panitia, dan diantar sampai ke tempat tinggalnya.
“Jemaah haji yang dibawa pulang menggunakan ambulans, dari kloter 34 ada satu orang, kloter 35 ada enam orang dan kloter 36 ada tiga orang,”imbuh M Aqsho.
Sementara itu, Kapolres Tegal, AKBP Mochammad Sajarod Zakun, memimpin langsung kegiatan pengamanan, pengawalan rombongan haji Kabupaten Tegal, dari mulai Bandara Internasional Adi Sumarmo, Solo, sampai dengan tiba di komlpek Pemda Kabupaten Tegal, Senin (17/7). (T04-Red)