“Selain monitoring sampah di Pasar Bawang, kita juga tadi turun untuk melihat proses pembangunan drainase di pasar tersebut,” katanya.
Ischak menyebut bahwa pembangunan drainase di pasar tersebut memakan anggaran Rp 200 juta untuk mengantisipasi banjir.
“Karena kemarin juga banyak keluhan dari pedagang maupun pembeli yang saat mengunjungi pasar tersebut dikala hujan menjadi becek, bocor hingga sampai banjir,” terangnya.
Selain itu, perbaikan Pasar Bawang juga bakal dilalukan kembali melaui anggaran perubahan.
“Jumlahnya sekitar Rp 800 juta. Ini kita akan fokuskan kepada akses jalan hingga drainase agar terselesaikan dulu melalui ABPD,” bebernya.
Terkait revitalisasi pembangunan Pasar Bawang, pihaknya juga secara keseluruhan sudah mengusulkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) untuk digarap secepatnya.
“Program revitasasi Pasar Bawang juga sudah menjadi Program Strategis Nasional (PSN) yang memakan anggaran kurang lebih Rp 40 Miliar. Syukur-syukur memang secepatnya dan tahun depan mudah-mudahan bisa terlaksana. Tentunya, ada mekanisme yang harus kita lalui,” pungkasnya. **