Acara sosialisasi dikemas dengan buka puasa bersama dengan mengusung tema memperkuat tali silaturahmi, meningkatkan kualitas diri dengan meraih kebaikan dan kebersamaan dalam keberkahan Ramadan.
“Kami terus bergerak menyosialisasikan CBP Rupiah dan pemahaman transaksi non tunai. Salah satunya kepada para santri Ponpes Mambaul Ulum yang merupakan Gen Z. Mereka tentunya sudah paham dan terbiasa dengan digital. Bank Indonesia harus melakukan sosialisisati ini agar mereka mereka tidak gaptek dan harapannya bisa mengadopsi pembayaran secara digital,” kata Bimala.
Dengan pembayaran digital, lanjut Bimala, risiko yang timbul semakin kecil, apabila pembayaran dengan uang tunai, mereka harus mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah seperti apa dan dengan pembayaran digital mereka bisa lebih cepat, lebih murah, efisien dan juga lebih aman.
Sementara, Pengasuh Ponpes Mambaul Ulum, KH Rohmani menilai bahwa silaturahmi dan buka bersama sekaligus pengenalan uang Rupiah pada santri sangat diperlukan agar mereka lebih mengenal tentang uang Rupiah, termasuk santri diajari bagaimana mengenali uang asli, bagaimana menyimpan uang dengan baik supaya tidak rusak.
“Bagus, ini sangat mengedukasi anak, agar anak-anak memiliki pengetahuan baru tentang Rupiah, apalagi pembayaran melalui QRIS,” katanya. **


