Dua nama pegiat sastra yang berkas data kategorinya tetap atau tak mengalami perubahan adalah Slamet Setiawan (Lanang setiawan). Dengan kategori Pelopor Sastra Tegalan, dan Yono Daryono Kategori Pelopor Teater Tradisi.
Sedangkan Ubaidillah yang sebelumnya dalam usulan Anugerah Kebudayaan Jawa Tengah 2025 di masukkan dalam Ketegori Sastra Individu. Untuk penghargaan tingkat nasional, berubah menjadi Kategori Pelopor Sastra. Demikian pula nama Moh Mudakir (Enthieh Mudakir), dalam usulan untuk nasional ada tambahan kategori pelesari. Tepatnya di usulkan sebagai Kategori Pelestari Sastra Individu.
Kategori Pelestari Sastra juga di usulkan untuk pegiat sastra bernama Itiningsih. Dia adalah istri almarhum Sastrawan Angkatan 66, Piek Ardijanto Suprijadi. Dia lewat komunitas Plataran Sastra Piek, aktif dalam berbagai kegiatan diskusi dan pementasan seni budaya dan sastra. Hingga menghasilkan karya-karya sastra yang mumpuni. Untuk nama terakhir yang di usulkan di ajang penghargaan nasional, Kampung Seni Tegal. Di usulkan dengan Kategori Pelestari Seni Sampak Tegalan. (**)


