Sebagai penutup, para guru dan wali murid turut memeriahkan suasana dengan aksi flashmob bersama, menandai semangat kolaborasi dalam pelestarian budaya.
Kepala Sekolah SD MKK 1, Teguh Yuniarto mengatakan, kegiatan ini bukan hanya mengenalkan budaya lokal, tetapi juga melatih siswa dalam berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi dan berkreativitas.
“Dengan mencintai budayanya, siswa akan lebih memahami jati dirinya sebagai bagian dari bangsa Indonesia serta menghormati keberagaman budaya,” ujar Teguh.
Antusiasme juga datang dari para orang tua, salah satunya Ery. Dia merasa senang dan bangga, karena anaknya dapat terlibat langsung dalam proses membuat tahu aci.
“Mereka jadi lebih mengenal warisan leluhur dan menghargai prosesnya. Ini pengalaman yang luar biasa,” ungkapnya. **