TEGAL, smpantura – Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) akan mengembangkan Sekolah Terminal Sakila Kerti, menjadi pelopor program Sadar Lalu Lintas Usia Dini (Salud) di Indonesia.
Hal itu terungkap, saat Kasubdit Promosi dan Kemitraan Keselamatan, Direktorat Sarana Transportasi Jalan, H Syamsuddin, melakukan kunjungan lapangan ke Terminal Tipe A Tegal, didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tegal, M Ismail Fahmi dan Pengelola Yayasan Pendidikan Sakila Kerti Kota Tegal, Dr Yusqon, Senin (6/2).
Dalam kunjungan itu, Syamsudin besama rombongan berkesempatan melihat langsung sarana dan prasarana (sarpras) Sekolah Terminal Sakila Kerti, yang akan menempati ruang baru tepat di dekat pintu masuk Terminal Tipe A Tegal.
“Kunjungan ini menindaklanjuti dari kunjungan Disdikbud Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, beberapa waktu lalu di Jakarta. Kami memastikan, Kemenhub melalui Ditjen Hubdat mendukung pengembangan sarana pendidikan dari tingkat PAUD, SD hingga SMA dan memfasilitasi anak-anak yang tidak bisa mendapatkan pendidikan formal,” jelasnya.
Adanya ruangan baru yang lebih representatif, menjadi bentuk keseriusan Kemenhub, untuk mengembangkan dan membantu menyediakan sarana Pendidikan di Kota Tegal. Selain membangun Terminal Tipe A, Pemerintah Pusat juga membangun satu ruangan untuk sarana pembelajaran.
Selain menyediakan sarana, lanjut Syamsudin, pihaknya juga melakukan pembinaan dan menjadikan Sekolah Terminal Tegal, menjadi pelopor atau ikon program Sadar Lalu Lintas Usia Dini (Salud).
“Jadi bagaimana kita menumbuhkan budaya berkeselamatan pada anak-anak usia dini, akan dimulai di sini. Apalagi di Tegal kita memiliki Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) yang siap mendukung program salud,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Kota Tegal, M Ismail Fahmi, mengucapkan terima kasih kepada Kemenhub melalui Ditjen Hubdat, yang konsisten memberikan kesempatan kepada anak-anak di Kota Tegal, untuk mendapatkan pendidikan non formal melalui Sekolah Terminal.
Terlebih, keberadaan sekolah tersebut sudah banyak mendapatkan penghargaan baik di tingkat provinsi maupun pusat. Pada kesempatan itu, Fahmi juga menyatakan siap untuk bersinergi dan berkolaborasi.
Senada disampaikan Pengelola Yayasan Pendidikan Sakila Kerti Kota Tegal, Dr Yusqon yang menyebut bahwa keberadaan Sekolah Terminal, telah ada sejak pemerintahan Wali Kota Tegal, Ikmal Jaya, melalui program Tegal Cerdas pada 2011 silam.
“Selama hampir 12 tahun, kami banyak berkiprah untuk kepentingan masyarakat. Tidak sedikit pedagang asongan di sini yang telah menyelesaikan pendidikan, baik melalui kejar paket A, B maupun C. Termasuk para anak-anak pedagang yang belum sempat merasakan pendidikan formal juga ditampung untuk bisa mendapatkan pendidikan yang layak,” pungkasnya. (T03-red)