Penggabungan dimaksud adalah, Akademi Bima Sakapenta di Kota Tegal, Jawa Tengah, dan Akademi Kebidanan Bunda Auni yang berlokasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penggabungan itu diharapkan mampu memperkuat kualitas pendidikan, serta memperluas cakupan program studi. Menjadikan universitas tersebut sebagai institusi yang kompetitif dan adaptif, terhadap perkembangan kebutuhan industri, wirausaha, dan masyarakat.
Sebagai bukti pemenuhan kebutuhan dimaksud, UBISA menawarkan tujuh program studi handal. Terdiri atas, enam program studi Strata 1 ( S1). Yakni, Akuntansi, Manajemen, Hukum, Informatika, Teknik Sipil, dan Teknik Mekatronika. Untuk Prodi Akuntansi, selain ada di jenjang S1, juga ada D3 Akuntansi.Di peresmian berdirinya universitas baru itu, juga diisi pelantikan jajaran rektoriat. Antara lain pelantikan Rektor dan Wakil Rektor. Juga pelantikan Direktur Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU).
Untuk Rektor dijabat Drs Agus Suprihadi MT. Kemudian Wakil Rektor I Bidang Akademik Dina Mariana MEng. Wakil Rektor Ii Bidang Keuangan dan Umum Dra Surtiati MPd. Sedangkan Direktur PSDKU dijabat Dr Nelil Mudarris SKM MARS.
Hal menarik lainnya adalah, disaat peresmian berdirinya universitas tersebut, langsung dilakukan pula kerjasama dengan kalangan industri dan pengusaha. Yakni, penandatanganan Nota Kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara UBISA dan PT Menara Laut Bersatu. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik dan kelautan.
Kerjasama tersebut mencakup pembangunan Kingkong UBISA Technopark, pengembangan riset, serta peningkatan keterampilan mahasiswa melalui program magang. Salah satu tujuan MoU itu, untuk menciptakan inovasi di bidang teknologi, dan manajemen logistik, yang relevan dengan kebutuhan industri saat sekarang. Sekaligus memberikan mahasiswa perguruan tinggi tersebut, akses langsung ke dunia kerja. Juga menjamin kompetensi mahasiswa sesuai dengan standar industri modern.


