SLAWI, smpantura – Seluruh desa di Kabupaten Tegal diharapkan menjadi Desa Cinta Statistik atau Desa Cantik. Hal ini terungkap pada saat sosilisasi dan penetapan standar peyanan publik pelayanan statistik terpadu (PST) Badan Pusat Statistik di Ruang Loka Bina Cipta Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal, Selasa (29/4).
Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid mewakili Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman menyampaikan, Desa Cantik adalah sebuah program peningkatan kompetensi aparatur desa untuk mengelola dan memanfaatkan data sehingga perencanaan pembangunan desa lebih tepat sasaran.
Wabup menuturkan, program Desa Cantik di Kabupaten Tegal telah dimulai tahun 2022, tetapi mulai efektif berjalan di tahun 2024. Pembinaan dilakukan di tiga desa, yaitu Desa Pagerwangi Kecamatan Balapulang, Desa Sidapurna Kecamatan Dukuhturi, dan Desa Ujungrusi Kecamatan Adiwerna.
Dari tiga desa tersebut, hanya Desa Pagerwangi yang tuntas melanjutkan program Desa Cantik sampai dengan pendataan dan menyampaikan laporan akhir dan mendapat predikat 10 Desa Cantik Terbaik se-Provinsi Jawa Tengah.
Beberapa capaian program desa cantik Pagerwangi yakni diperoleh kriteria prioritas usulan bantuan warga tidak mampu berdasarkan penilaian 25 variabel, diperoleh kriteria prioritas usulan pelatihan kerja untuk penduduk usia 15-50 tahun tidak bekerja, serta kriteria pengembangan pengelolaan sampah dan TPS 3R untuk pengelolaan sampah di Desa Pagerwangi.
“Hasil nyata adanya program Desa Cantik, kini Desa Pagerwangi memiliki database kependudukan lengkap, tersedianya data penduduk tidak mampu, untuk program pengentasan kemiskinan dan tersedianya data penduduk yang masuk kriteria pengangguran yang diusulkan untuk mendapatkan pelatihan dan kesempatan kerja di wilayah Desa Pagerwangi.
Selanjutnya, program Desa Cantik Tahun 2025 yaitu, menindaklanjuti hasil pendataan Desa Cantik untuk program pembangunan desa,melaksanakan pendataan usaha di Desa Pagerwangi, mengupdate Data Desa Cantik Pagerwangi dan Satu Data Balapulang dari desa.
“Satu Data Balapulang dari Desa akan mengadopsi keseluruhan metode yang diterapkan dalam program kegiatan Desa Cantik Pagerwangi. Pembinaan akan dilakukan kepada 20 desa di Kecamatan Balapulang,” sebutnya.
Hasil Program Kegiatan Desa Cantik Satu Data Balapulang dari Desa akan dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi dan perencanaan pembangunan di tahun depan.
Kepala BPS Kabupaten Tegal Bambang Wahyu Ponco Aji menyampaikan, desa cinta statistik digulirkan untuk seluruh Indonesia, tetapi kesuksesan program tersebut diserahkan ke daerah.
Diakui Ponco untuk menjalankan program Desa Cantik ada beberapa kendala yang dihadapi. Kendala utama adalah kemauan dari kepala desa dan masyarakat.
“Desa cantik tidak ada syarat tertentu, syarat utamanya kemauan. Kepala Desa harus punya kemauan kuat, karena ini berhubungan dengan anggaran,” jelasnya.
Anggaran ini bukan untuk BPS, melainkan untuk membayar warga yang melakukan pendataan dan operasional kegiatan. Dalam hal ini BPS hanya mendampingi desa, pendanaan dari desa.
“Ditargetkan semua desa nantinya menjadi Desa Cantik. Tergatung desanya ingin maju atau tidak,” tegasnya.
Beberapa manfaat Desa Cantik bagi desa diantaranya, tersedianya data yang mutakhir pada suatu sistem aplikasi profil desa yang bersifat mikro, dengan data yang mutakhir, perencanaan pembangunan desa dapat lebih tepat sasaran, contohnya program pengentasan kemiskinan lebih tepat sasaran, desa dapat melakukan pengajuan proposal secara langsung kepada pemerintah pusat maupun daerah apabila terdapat program intervensi/ bantuan kepada keluarga maupun perorangan.
Sementara bagi Pemda manfaat yang dapat dijadikan sumber utama dalam proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa), adanya kemudahan dalam mengakses berbagai data desa, hal ini menunjukkan bahwasemakin terwujudnya keterbukaan dan transparansi data di instansi pemerintah. **
