Slawi  

Sepekan Pengunjung Pameran Temporer Wanara Seba Tembus 7.000 Orang

Temuan Gigantophitechus Tingkatkan Eksistensi Museum Semedo

SLAWI, smpantura – Sejak dibuka pada Senin (7/10/2024) Pameran Temporer bertajuk Wanara Seba yang merupakan rangkaian Trasa Octo Fest 2024 telah dikunjungi  ribuan pengunjung.

Hingga Minggu (13/10/2024) siang jumlah pengunjung pameran yang digelar di Trasa Co-Working Space lantai 1, Slawi ini telah menembus 7.000 orang ,yang didominasi pelajar.

Jumlah ini melampaui target yang ditetapkan penyelenggara sebanyak 5.000 pengunjung.

Hal ini sesuatu yang positif. Dimana masyarakat muda pelajar tertarik dengan hal-hal yang bersifat sejarah budaya.

“Ini positif untuk pengembangan pola pikir Gen Z dan Alfa menyongsong masa depannya. Bahwa di Tegal punya referensi nenek moyang yang cukup tua dan menjadi kebanggan sendiri,” tutur Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud pada konferensi pers di Trasa Co-Working Space Slawi, Minggu (13/10/2024).

Amir menuturkan, pameran tersebut digelar dengan  kerjasama Badan Layanan Umum (BLU) Museum dan Cagar Budaya Dirjen Kemendikbudristek RI.

“Animo publik terutama dari kalangan pelajar dan masyarakat dalam mengunjungi sejak hari pertama sampai penghujung pameran, menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap temuan fosil fragmen Gigantophitecus Blacki di Semedo sebagai species kera purba raksasa satu-satunya di Indonesia,”tutur Amir.

Temuan ini, lanjut Amir, semakin meningkatkan eksistensi Museum Semedo yang pada 12 Oktober 2024 menginjak usia 2 tahun.

Karena, museum tersebut tidak hanya menyimpan Homo Erectus sebagai masterpiecenya  tapi juga primata yang menurut simpulan para ahli dari segi ukuran adalah yang paling besar di Asia Tenggara.

Amir menuturkan, Museum Semedo bukan sekedar museum tapi sebagia alternatif wisata baru bagi masyarakat.

Oleh karena itu, Pemkab Tegal akan mendukung  keberadan Museum Semedo ini dengan memfasilitasi atau menambah obyek wisata di sekeliling.

Sehingga Semedo tidak hanya  menarik bagi para arkeolog  tapi juga masyarakat. Masyarakat tidak hanya sekedar menikmati museum tapi lingkungannya, yang akan dipadukan dengan wisata terdekat seperti Cacaban dan Guci, termasuk wisata alam dan wisata religi yang ada di sekeliling Semedo.

Amir menuturkan, Pemkab Tegal akan memfasilitasi peningkatan kapasitas sumber daya manusia di Semedo. Dengan semakin dikenalnya Museum Semedo, masyarakat di sana juga mendapat manfaatnya.

“Jangan sampai peluang ini diambil orang luar. Justru orang sekitar menerima manfaat dari berkembangnya Semedo. Kami akan terus melakukan sinergi dengan desa sekitar. Antara Pemkab dan Pemdes untuk meningkatkan kapasitas masyarakat menyambut wisata yang diprediksi sampai tingkat internasional. Karena fosil yang ditemuan semakin menarik dan semakin langka. Gigantophitecus yang ditemukan merupakan spesies kera besar yang ditemukan di Asia Tenggara selain di China ,”ungkapnya.

BACA JUGA :  Unik, Pedagang Pasar Trayeman Tidak Jualan Wajib Pakai Surat Izin Dokter atau RT

Menyambut meningkatkan jumlah pengunjung Museum Semedo, Pemkab Tegal juga akan menyelesaikan perbaikan infrastuktur jalan menuju ke Semedo.

Sementara itu, selain Pameran Temporer Wanara Seba, rangkaian Trasa Octo Fest dimeriahkan dengan Pekan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal 2024 selama 2 hari, yakni pada Rabu (9/10) sampai Kamis (10/10) dengan mengangkat tema Wayang Gagrak Tegal, yang di dalamnya ada lomba dan pementasan Wayang Gagrak Tegal oleh pelajar, pementasan sampyong dan kuntulan.

Tak kalah menarik, pameran ini juga menampilkan  bazar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Ada juga nonton bareng laga  Timnas Indonesia melawan Bahrain.

Termasuk event Penganugerahan Top 28 dan Bos Muda Wirausaha Pemuda 2024  yang akan digelar Sabtu (19/10).

Sementara itu, di penghujung Pameran Temporer Wanara Seba (Gigantophitecus Expo)  akan dilaksanakan  pagelaran kolosal Pandita Wanara Agung.

“Kami mengajak masyarakat Kabupaten Tegal dan sekitarnya menyaksikan petas seni  yang akan melibatkan kolaborasi senian dari Saggar Putera Satria Laras, Yayasan Rumah Seni Tegal dan ISI Surakarta,” terang Amir.

Amir menuturkan, rangkaian Trasa Octo Fest ini bisa menjadi penyemangat bagi Pemkab Tegal untuk terus berbenah, menata secara bertahap komplek Trasa sebagai civic center, sebagai taman budaya supaya lebih nyaman.

“Kita akan ciptakan Trasa sebagai ruang yang representatif, sarana rekreasi dan hiburan bagi keluarga,sentra kuliner, sekaligus ruang aktualisasi beragam komunitas. Dari mulai komunitas seni, olahraga, otomotif hingga penghobi satwa,” terang Amir.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kabupaten Tegal  Imam Rudy Kurnianto menuturkan, sekitar 60 pelaku UMKM turut memeriahkan  gelaran Trasa Octo Fest. Sampai Kamis (10/10) omzet yang diperoleh UMKM sampai Rp 50 juta.

Turut dalam konferensi pers, Staf Ahli Bupati Tegal Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Nurhapid Junaedi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Muchtar Mawardi, Sekretaris Dinas Perhubungan M Nuh. (**)

error: