TEGAL, smpantura – Program beras subsidi pemerintah atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Kota Tegal dinilai berjalan efektif. Tingginya tingkat serapan menjadi indikator keberhasilan upaya pemerintah dalam menstabilkan harga beras di wilayah pantai utara Jawa.
Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sri Nuryanti, mengatakan, serapan beras SPHP di wilayah Karesidenan Pekalongan, termasuk Kota Tegal, mencapai sekitar 200 ribu ton per bulan. Angka tersebut disebut jauh lebih tinggi dibandingkan beberapa provinsi lain di luar Pulau Jawa.
“Penyerapan SPHP di Kota Tegal cukup tinggi. Kalau di luar Jawa, serapannya masih di bawah 50 persen dari target. Artinya, masyarakat di wilayah Pantura cukup antusias terhadap beras SPHP ini,” ujar Sri saat memantau harga beras di Pasar Pagi Tegal, Jumat 24 Oktober 2025.
Sri menilai, tingginya serapan SPHP berperan langsung terhadap kestabilan harga beras di pasaran. Dengan harga yang ditetapkan pemerintah, masyarakat tetap dapat membeli beras berkualitas dengan harga terjangkau.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Tegal, Agung Rochman, menyampaikan bahwa penyaluran beras SPHP di Kota Tegal sejauh ini berjalan lancar dan terserap dengan baik.
“Kami menyalurkan antara 100 hingga 200 ton per hari. Alhamdulillah, penyerapan berjalan baik berkat dukungan TNI, Polri, dan pemerintah daerah,” kata Agung.
Agung menambahkan, harga tebus beras SPHP di gudang Bulog ditetapkan sebesar Rp 12.500 per kilogram, sementara di tingkat pedagang rata-rata dijual sekitar Rp 12.000 per kilogram. Agung berharap program ini terus memperkuat daya beli masyarakat sekaligus menjaga stabilitas harga beras medium di pasaran. (**)


