Batang  

Setelah Sumbang Jalan TMMD Rp 500 Juta, Kades Sembung Bangun Kantor Desa Lantai Delapan

KANTOR DESA : Kades Sembung, Banyuputih, Batang HM Untung menujukkan kantor pelayanan desa yang dibangun delapan tingkat paling atas anjungan gardu pandang. Gedung itu kalau sudah jadi, kmngkinan satu-satunya kantor desa paling megah se Indonesia

BATANG, smpantura – Kepala Desa (Kades) Sembung, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, Haji Mohammad Untung, layak disebut Pejuang Pembangunan. Dia sangat gigih dalam membangun desanya, bahkan dikenal sebagai dermawan. Belum lama ini, dia mengeluarkan uang pribadinya sebesar Rp 500 Juta untuk pembangunan jalan cor beton program TMMD. Sedangkan Pemprov dan Pemkab Batang, mengalokasikan dana Rp 556 Juta.

Itu menjadi satu-satunya Kades di Indonesia, yang menyumbangkan untuk program TMMD. Jalan untuk memperpendek tempuh ke Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), karena warganya banyak yang bekerja di Proyek Startegis Nasional (PSN) itu.

Semula, untuk menuju ke KITB dari Sembung menuju ke Ketanggan, Gringsing, harus memutar 13 Km dengan jarak tempuh hampir satu jam. Kini setelah ada jalan yang dibangun dari uang pribadi dan Pemprov Jateng,menjadi singkat hanya sekitar tiga kilometer, ditempuh lima menit.

“Dulu semak belukar dan jalan setapak. Hanya dapat dilewati motor kalau kering, apabila hujan tidak bisa dilewati kendaraan. Karena medan yang dilewati merupakan kawasan hutan, milik Perhutani dan perkebunan, ya boleh dibilang amal jariyah bagi saya, yang lebih utama, agar warga bisa cepat bekerja dan cepat pulang ke rumah,” ujar HM Untung.

Saat ini, dia sedangkan membangun Kantor Desa bertingkat delapan. Lantai paling bawah adalah ground, untuk mushala, lantai satu untuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD), lantai dua untuk PKK, lantai tiga Karang Taruna, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, Kamtibmas. Diatasnya kantor Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), museum desa, dan lantai tujuh perpustakaan desa. Paling atas dijadikan gardu pandang.

“Untuk kantor ukuran 5 x 5 meter tinggi 6 meter, sedangkan paling atas sekaligus untuk gardu pandang ukuran 8 x 8 meter. Juga kami lengkapi dengan jam raksasa, seperti di Makkah Royal Clock Tower di Tanah Suci atau Jam Gadang di Bukittinggi, Sumatera Barat. Sedangkan untuk naik menggunakan lift,” ujar bapak tiga anak itu.

BACA JUGA :  SMA 1 Subah Gelar Legenda Babad Alas Roban Batang

Dia menuturkan, pembangunan kantor pelayanan desa itu, sekaligus untuk menjadikan Sembung sebagai Desa Wisata. Karena, untuk menaiki anjungan, nantinya akan ditarik retribusi. Pembangunan gedung itu, biayanya dari sumbangan pabrik yang ada di Desa Sembung. Sedangkan warganya menyumabangkan tenaga.

“Di Sembung ada sekitar 20 pabrik, masing-masing setiap bulan ada yang menyumbang Rp 1 Juta-Rp 2,5 Juta.Pembangunannya diperkirakan selesai akhir tahun, untuk menyelesaikan gedung itu, sementara menggunakan dana talangan pribadi. Setelah selesai, dana itu dikembalikan,” tandasnya.

Sejak menjabat sebagai Kepala Desa Sembung, dia merupakan mantan Kepala SD Banyuputih 1, sudah melakukan gebrakan membangun desa. Lapangan di depan balai desa saat ini, sedang disulap menjadi alun-alun dan ruang publik.
Untuk menggantikan sarana olah raga, saat ini sedang dibuat lapangan baru. Jadi nantinya alun-alun itu, menjadi magnet baru bagi Sembung.

Tidak hanya itu, HM Untung juga menghibahkan tanah dan membangun sarana sosial kemasyarakatan. Berupa komplek perkantoran NU, mulai dari Fatayat, Muslimat, TPQ, dan Mushala Sabilultaqwa. Tempat itu, sekaligus digunakan sebagai kantor Ikatan Persaudaraan Haji (IPHI) Kecamatan Banyuputih. Bangunan dilengkapi ka’bah yang sekaligus untuk manasik haji.

“Kami juga membuka layanan untuk umrah, alhamdulillah kemarin memberangkatkan 30 jamaah. Dengan tanah seluas 1.230 meter persegi yang semula kebun, saya hibahkan untuk kemakmuran dan kesejahteraan warga Desa Sembung,” ujar alumnus Magister Pendidikan Unwida Klaten itu. (P02-Red)

error: