Sementara itu, Ketua Umum Siksorogo, Fajar Brilianto mengatakan, jumlah peserta Ring of Lawu tahun ini mencapai 2.100, naik sekitar 110% dari penyelenggaraan tahun sebelumnya yaitu 800an peserta. Terbagi atas lima kategori jarak, di antaranya 100K Individu, 100K Relay 2, 100K Relay 5, serta kategori fun run 7K dan 15K.
Fajar menjelaskan, agenda tahunan Siksorogo terdiri atas dua event yang dibanderol dengan titel Siksorogo Twin Ultra. Pertama, Siksorogo Ring of Lawu yang merupakan ultra road run dengan rute jalur aspal dan cor mengelilingi Gunung Lawu. Kedua, Siksorogo Lawu Ultra (SLU) yang merupakan ultra trail run dengan jalur naik ke puncak Gunung Lawu.
“Jadi ada dua event Siksorogo dalam satu tahun. SLU akan diselenggarakan pada 6-7 Desember nanti, itu ada kategori 7K, 15K, 30K, 50K, 80K, dan 120K,” ungkapnya.
Para peserta yang mengikuti event lari Siksorogo Ring of Lawu mengakui rute yang dilalui saat ini lebih menantang. Selain jalur yang naik-turun, faktor cuaca berbeda menjadi tantangan tersendiri. Peserta harus menghadapi jalur terjal dengan cuaca panas dan berubah dingin saat naik kembali ke Tawangmangu.
“Heboh banget. Ini kedua kali ikut Ring of Lawu. Rute 10 kilometer pertama menantang karena rolling-nya, gradien naik-turun. Kali ini lebih ramai, juga lebih terstruktur daripada event lain,” ujar Kishi Allen, peserta kategori 100K Individu asal Yogyakarta.
Peserta 100K lainnya asal Tulungagung, Reza Akbar, mengakui elevasi dan cuaca menjadi tantangan tersendiri dalam event kali ini. Ia tidak menyangka akan bertemu cuaca panas yang luar biasa pada siang hari dan berganti cuaca dingin pada malam hari. (**)


