BREBES, smpantura – Perjuangan pemekaran Kabupaten Brebes kembali menarik perhatian publik. Dalam acara Silaturahmi Pemekaran Kabupaten Brebes di RM Kebon Lumpang, Paguyangan, Minggu (19/10/2025), anggota DPRD Brebes dari Fraksi Golkar, Mafrukhi, menyoroti pentingnya menjaga integritas.
Ia menegaskan bahwa pemekaran hanya akan berjalan sesuai jalur yang benar jika semua pihak berpegang pada nilai tersebut.
Mafrukhi memperingatkan, pemekaran tidak boleh di manfaatkan untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
“Kalau itu terjadi, perjuangan pemekaran tamat,” tegasnya.
Sebagai Ketua Komisi III DPRD Brebes, Mafrukhi menekankan bahwa perjuangan pemekaran harus mengikuti jalur resmi dan normatif sesuai undang-undang. Namun, pendekatan non-normatif seperti lobi-lobi atau ‘invisible hand’ tetap bisa dilakukan. Asalkan soliditas internal dan komunikasi dengan masyarakat terjaga.
Acara yang di gelar Komite Pemekaran Kabupaten Brebes awalnya mengundang anggota DPRD dari kabupaten, provinsi hingga DPR RI. Namun yang hadir hanya Mafrukhi dari Golkar dan Arifin dari PKS.
Mafrukhi juga menyoroti keterlambatan pemekaran Brebes Selatan. Menurutnya hal itu disebabkan belum meratanya rasa memiliki masyarakat terhadap pemekaran.
“Pemekaran jangan hanya fokus di satu titik seperti Bumiayu. Semua kecamatan, termasuk Salem, Bantarkawung, Tonjong, Paguyangan, dan Sirampog, harus memiliki rasa memiliki,” ujarnya.
Hal senada di sampaikan Arifin, anggota DPRD dari PKS. Ia menyorot banyaknya grup dan wadah perjuangan pemekaran. Menurutnya, kondisi seperti ini dapat memberikan kesan negatif di mata masyarakat.
“Jangan sampai ada kotak-kotak di antara pegiat pemekaran. Kekompakan sangat penting agar masyarakat melihat perjuangan ini serius dan terarah,” ujar Arifin.


