SLAWI, smpantura – Bregasmalang yang mencakup wilayah Brebes, Tegal, Slawi, dan Pemalang, memiliki potensi pariwisata yang luar biasa baik kekayaan budaya , alam maupun kuliner yang dimilikinya.
Menurut Ketua Klaster Pariwisata Destinasi Pariwisata Provinsi Wilayah 2 Jateng Setya Teguh Yuwana, kolaborasi antar wilayah di Bregasmalang untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi lokal merupakan langkah strategis yang sangat penting untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.
“Dalam rangka meningkatkan pengembangan pariwisata dan perekonomian lokal, penting untuk menciptakan sinergi antara wilayah-wilayah tersebut melalui kolaborasi dalam berbagai sektor, khususnya dalam pembuatan paket wisata Bregasmalang berbasis cluster dan Center of Collaboration berupa sentra oleh-oleh Bregasmalang serta kalender event terpadu,”tutur Teguh Yuwana saat menjadi pembicara pada semiloka pengembangan pariwisata dan ekonomi lokal Brebes, Tegal, Slawi, Pemalang (Bregasmalang) berbasis smart branding dan smart economy di Antasena Convention Hall Grand Dian Hotel Guci, Kabupaten Tegal, Selasa (14/1).
Menurut Teguh ,pengembangan ekonomi lokal melalui sentra oleh-oleh Bregasmalang akan menjadi wadah bagi pelaku UMKM dan industri kreatif lokal untuk memasarkan produknya. Disamping memperluas jaringan pasar UMKM baik melalui penjualan langsung maupun melalui platform digital yang terintegrasi.
Adapun kalender event yang terpadu baik event budaya maupun event lainnya akan memberikan ruang bagi pelaku ekonomi kreatif.
“Sektor pariwisata memungkinkan untuk memunculkan multiplayer effeck. Peningkatan ekonomi titik beratnya di UMKM. Kita bermain di dua itu, tapi dilakukan tidak dengan cara biasa, ada sebuah percepatan dengan smart branding dan smart economy,”imbuhnya.
Pada semiloka yang diikuti unsur pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat dan media itu, Teguh menekankan pentingnya kolaborasi pentahelix.
Teguh menuturkan, terselengaranya kegiatan tersebut berkat kolaborasi antara Grand Dian Hotel Management, Destination Management Organization (DMO) Nadulang Nawa Sejahtera Pemalang, serta Bappeda Provinsi Jawa Tengah, dalam rangka menyamakan persepsi pembangunan ekonomi berbasis kawasan.
Sementara itu, Direktur Inovasi citiasiainc Hari Kusdaryanto menuturkan, strategi smart city branding merupakan strategi komprehensif untuk meningkatkan daya saing dengan menggabungkan pembangunan ekosistem pariwisata, ekosistem bisnis serta mempercantik wajah kota .
“Tiga komponen ini dikeroyok ramai-ramai. Ekosistem pariwisata, ya destinasi. Tapi itu saja tidak cukup, harus ada atraksi atau event. Selain itu amenitas atau sarana prasarana yang mudah dan lengkap. Jangan lupa hospitality , peran serta warga, literasinya,”sebutnya.
Sedangkan ekosistem bisnis, lanjut Hari, berkaitan dengan potensi yang dimiliki daerah yang bisa dijual ke investor.
Adapun mempercantik wajah kota dilakukan untuk mengingatkan orang yang berkunjung terhadap wilayah Bregasmalang, sehingga harus mengetahui koridor utama yang harus dikembangkan.
Hari menuturkan, sesuai Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah nomor 2 tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Kawasan Perkotaan Brebes-Tegal-Slawi-Pemalang Tahun 2016-2036, arah pengembangan wilayah Bregasmalang meliputi industri, perdagangan dan jasa, pertanian, pariwisata, perikanan, kehutanan dan pertambangan.
Hadir dalam semiloka tersebut Koordinator Pengembangan Wilayah Bappeda Jateng Basyier Gemaning Insan, serta unsur pentahelix , pemerintah, akademisi, dunia usaha, media dan masyarakat, dari empat daerah Bregasmalang.
Basyier menuturkan, Jateng mempunyai peran di 20 tahun kedepan (2025-2045) sebagai salah satu kawasan penumpu pangan dan industri nasional. **