Teguh menuturkan, terselengaranya kegiatan tersebut berkat kolaborasi antara Grand Dian Hotel Management, Destination Management Organization (DMO) Nadulang Nawa Sejahtera Pemalang, serta Bappeda Provinsi Jawa Tengah, dalam rangka menyamakan persepsi pembangunan ekonomi berbasis kawasan.
Sementara itu, Direktur Inovasi citiasiainc Hari Kusdaryanto menuturkan, strategi smart city branding merupakan strategi komprehensif untuk meningkatkan daya saing dengan menggabungkan pembangunan ekosistem pariwisata, ekosistem bisnis serta mempercantik wajah kota .
“Tiga komponen ini dikeroyok ramai-ramai. Ekosistem pariwisata, ya destinasi. Tapi itu saja tidak cukup, harus ada atraksi atau event. Selain itu amenitas atau sarana prasarana yang mudah dan lengkap. Jangan lupa hospitality , peran serta warga, literasinya,”sebutnya.
Sedangkan ekosistem bisnis, lanjut Hari, berkaitan dengan potensi yang dimiliki daerah yang bisa dijual ke investor.
Adapun mempercantik wajah kota dilakukan untuk mengingatkan orang yang berkunjung terhadap wilayah Bregasmalang, sehingga harus mengetahui koridor utama yang harus dikembangkan.
Hari menuturkan, sesuai Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah nomor 2 tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Kawasan Perkotaan Brebes-Tegal-Slawi-Pemalang Tahun 2016-2036, arah pengembangan wilayah Bregasmalang meliputi industri, perdagangan dan jasa, pertanian, pariwisata, perikanan, kehutanan dan pertambangan.
Hadir dalam semiloka tersebut Koordinator Pengembangan Wilayah Bappeda Jateng Basyier Gemaning Insan, serta unsur pentahelix , pemerintah, akademisi, dunia usaha, media dan masyarakat, dari empat daerah Bregasmalang.
Basyier menuturkan, Jateng mempunyai peran di 20 tahun kedepan (2025-2045) sebagai salah satu kawasan penumpu pangan dan industri nasional. **