Slawi  

Siswa Sekolah Lansia Bakti Ibu Belajar Membuat Jamu “Roslang” di Wisata Kesehatan Jamu Kalibakung

SLAWI, smpantura – Sebanyak 91 siswa Sekolah Lansia Bakti Ibu PAC Muslimat NU Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal mengikuti outing class di UPTD Wisata Kesehatan Jamu (WKJ), Kalibakung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Sabtu (26/7/2025).

Tiba di UPTD WKJ Kalibakung, rombongan siswa sekolah lansia ini diajak mengikuti senam tera di halaman kantor UPTD WKJ Kalibakung.

Usai mengikuti senam, mereka diajak menuju Aula Gedung Pelayanan Tradisional Komplementer yang ada di lantai dua untuk mengikuti kelas latihan membuat jamu.

Beberapa diantaranya terlihat tertatih dan berhati- hati saat menaiki tangga. Namun, semuanya tampak semangat dan antusias mengikuti pembelajaran di aula. Mereka menyimak penjelasan dari Mei Rahmawati, salah satu pemandu WKJ Kalibakung, yang menyampaikan tentang berbagai layanan yang diberikan di UPTD WKJ, manfaat jamu bagi kesehatan hingga cara membuat jamu.

Mei mengajarkan cara membuat jamu tradisional Roslang atau Rosela Telang. Jamu Roslang dibuat dari racikan 12 jenis bahan ini, diantaranya bunga rosela, bunga telang, sereh, daun.menthol, jahe, pandan, kapulaga, adas, bunga lawang, kencur, cengkeh dan kayu manis ini memiliki manfaat seperti menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi), asam urat dan antioksidan.

Tak hanya menhimak teori membuat jamu, mereka juga diajak praktik membuat jamu. Jamu yang dimasak dengan menggunakan kuali dari tanah ini, lalu dinikmati bersama.

Usai belajar membuat jamu, dengan dipandu pemandu WKJ, para siswa diajak jalan- jalan ke kebun WKJ yang berisi ratusan tanaman obat, diantaranya biasa digunakan untuk membuat jamu, antara lain telang, kencur dan sereh.

Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Kecamatan Tarub Nur Azizah menuturkan, dilaksanakannya outing class di WKJ kali ini berkaitan dengan materi yang disampaikan pada saat penyelenggaraan pendidikan di dalam kelas.

“Kegiatan dilaksanakan di WKJ agar materinya nyambung terutama tentang kesehatan pada usia lansia ini. Alhamdulillah semuanya semangat. Peserta puas da ketagihan ingin kesini lagi,” tutur Nur Azizah.

Menurutnya, banyak sekali ilmu baru yang didapat. Salah satunya adalah pengetahuan bahwa banyak tumbuhan di sekitar rumah yang ternyata berkhasiat bagi kesehatan.

BACA JUGA :  Bawaslu Wanti-wanti Kades di Kabupaten Tegal, Ada Apa?

Rasa ingin untuk belajar dari ibu-ibu sekolah lansia ini pun melahirkan sebuah mimpi besar.

Nur Azizah berharap, ilmu yang didapat tidak akan berhenti di 91 peserta yang turut dalam kegiatan outing class ini.

Ia ingin para peserta menularkan ilmunya dan membentuk sekolah lansia baru di desa masing-masing.

Bahkan, ia punya mimpi yang lebih jauh lagi. PAC Muslimat NU Kecamatan Tarub diharapkan bisa membuat produk jamu sendiri secara mandiri.

“Harapannya lebih dari itu PAC Muslimat NU Kecamatan Tarub bisa membuat produk jamu ataupun lainnya secara mandiri lewat ilmu yang sudah diberikan.”

“Jadi buat produk, dikelola, dibuat, dijual dan dimanfaatkan sendiri. Semuanya dari kita, untuk kita dan oleh kita,”tutur Nur Azizah didampingi bagian Kurikulum Yeti Nurul Salatin.

Nur Azizah menuturkan, Sekolah Lansia didirikan atas imbauan Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Tegal. Salah satu tujuan utamanya mencetak lansia yang SMART yakni sehat, mandiri, aktif, produktif dan bermartabat.

Sekolah Lansia ini eksis berkat kesolidan pengurus Sekolah Lansia dan Pengurus Muslimat NU. Saat ini ada 103 lansia berusia 49 tahun sampai dengan 75 tahun yang menjadi siswa Sekolah Lansia Bakti Ibu.

Dikatakan olehnya, kegiatan Sekolah Lansia ini merupakan kegiatan sosial. Semua dilakukan secara swadaya oleh anggota Muslimat NU, mulai dari mencari peserta, dana dan narasumber.

Kegiatan Sekolah Lansia Bakti Ibu juga mendapat dukungan banyak pihak seperti Kecamatan Tarub, RS Mitra Siaga Tarub, Puskesmas Tarub dan Yayasan Hasyim Asy’ari.

Sementara itu, pemandu WKJ, Mei Rahmawati, mengaku takjub dengan antusiasme para peserta.

Ia mengatakan jumlah 91 orang tergolong sangat banyak untuk satu rombongan.

Bagi masyarakat lain yang ingin belajar membuat jamu seperti ibu-ibu sekolah lansia ini, disarankan datang dalam bentuk kelompok. Mereka dapat melakukan reservasi minimal satu minggu sebelum kunjungan.(**)

error: