Saat ditanyakan menemukan watu lumpang di komplek Pemkab Tegal, Slamet Gelang menjelaskan, di komplek Pemkab Tegal sebelum menjadi seperti sekarang ini ada sebuah gundukan tanah. Di lokasi itulah ditemukan watu lumpang. Namun, karena adanya pembangunan komplek perkantoran Pemkab Tegal, watu lumpang dibuang di tepi Sungai Kembang dekat Perumahan Kartini Slawi.
“Kami menemukan itu di tepi Sungai Kembang, dan pada pemerintahan Bupati Tegal Agus Riyanto dipindahkan di Rumdin,” terangnya.
Watu lumpang juga ditemui di Yamansari, Lebaksiu di Tuk Ningsih. Pada saat itu, tidak hanya watu lumpang, tapi juga banyak peninggalan peradaban Hindu, termasuk patung Siwa. Namun, hingga kini barang-barang peninggalan tersebut tidak diketahui keberadaannya.
“Kalau watu lumpang di Yamansari dihancurkan warga karena dipergunakan untuk meminta sesuatu yang tidak sesuai dengan syariat Islam,” ujar Slamet Gelang.
Watu lumpang juga ditemukan di tengah Sungai Gung yang sampai saat ini masih belum dipindahkan. (**)