Slawi  

Slametan, Tradisi Jawa yang Tetap Dilestarikan, Tasyakuran Pembangunan Jembatan di Kabunan Tegal

“Selama ini, akses warga Karang Wareng memutar melalui jalan raya Slawi-Jatibarang,” katanya.

Dikatakan, pedukuhan yang dihuni sekitar 100 KK itu, akan dibangun jembatan dengan lebar 3,5 meter dengan panjang 7 meter. Jembatan baru itu bisa memperlancar akses distribusi barang, baik untuk kegiatan pembangunan dan usaha ban bekas. Bahkan, akses pendidikan, pertanian dan usaha masyarakat juga lebih mudah.

“Kami berharap ekonomi tumbuh dan berkembang dengan adanya jembatan ini,” katanya.

AYK yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Tegal itu, mengaku miris dengan kondisi jembatan tersebut. Ia mengusulkan ke Pemkab Tegal untuk pembangunan jembatan di RW 1, dan alhasil tahun ini bisa dilaksanakan.

“Kami berharap bisa bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.

Selain jembatan di RW 1, tambah dia, Pemkab Tegal juga mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jembatan di RW 4 yang melintasi Sungai Cilereng. Jembatan saat ini sangat sempit hanya lebar kurang dari 2 meter. Warga kesulitan untuk mengangkut material dan hasil pertanian. Biasanya, material warga harus dilangsir dengan tosa dan kendaraan kecil lainnya. Oleh karena itu, jembatan penghubung tersebut dibangun agar akses warga lebih mudah.

BACA JUGA :  Investasi di Kabupaten Tegal Tembus Rp 2 T

“Jembatan lama ada pilar di tengah, dan saat curah hujan tinggi, maka sampah menumpuk di tengah jembatan. Akhirnya, air meluap ke rumah warga,” terangnya.

Konsep jembatan baru, kata dia, tidak memiliki pilar di tengah dengan lebar 4 meter dan panjang 12 meter. Jika jembatan itu telah selesai, maka akses material warga bisa langsung menuju pedukuhan sebelah barat Sungai Cilereng. Bahkan, perekonomian juga semakin meningkat mengingat banyak hasil pertanian dan kerajinan juga berada di dukuh tersebut.

error: