Batang  

SMA 1 Subah Gelar Fashion Show Bahan Dari Limbah

MEMUKAU : Siswa-siswi SMA 1 Subah, Batang saat tampil memukau fashion show yang bertema Bhineka Tunggal Ika dari bahan limbah seperti kertas koran, bungkus kopi, plastik, karung beras dan lainnya. Kegiatan itu digelardalam rangka kegiatan karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

BATANG, smpantura – Terobosan inovatif dan kreatif selalu dibudayakan di SMA 1 Subah, Kabupaten Batang. Salah satunya, dalam rangka kegiatan karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), siswa-siswi kelas X,  menggelar fashion show  bertema Bhineka Tunggal Ika dari bahan limbah seperti kertas koran, bungkus kopi, plastik, karung beras dan lainnya.

Di tangan pelajar, di sekolah yang terletak di kawasan hutan jati Alas Roban itu limbah disulap menjadi busana yang menarik. Bahkan, terkesan anggun dan indah, tak pelak kalau kegiatan itu memukau penonton.

“Kami menggelar kegiatan fashion show bertujuan untuk mewadahi peserta didik dalam mengembangkan potensi diri, sesuai dengan bakat dan minat. Kebanggaan bagi kami karena anak-anak memiliki inovasi baru, sehingga nantinya dapat melahirkan generasi muda yang hebat dan berguna untuk masa depan,” ujar Kepala Sekolah SMA1 Subah, Saefudin.

Dia menuturkan, kegiatan ini sebagai upaya pencapaian kompetensi P5 yang diikuti oleh seluruh pelajar kelas X. Pakaian adat yang dikenakan bukan hanya untuk memamerkan kreatifitas saja, melainkan sebagai kampanye kepada masyarakat luas tentang pentingnya hidup sehat, dengan menjaga kebersihan lingkungan.

BACA JUGA :  Mantan Bupati Yoyok Riyo Sudibyo Siap Menangkan Pasangan Fallas - Ridwan

“Fashion show yang bertema Bhineka Tunggal Ika di SMA 1 Subah itu, sekaligus bagian ikut kampanye lingkungan kepada masyarakat. Agar masyarakat tidak membuang smapah sembarangan, namun seperti kertas koran, bungkus kopi, plastik, karung beras dan masih banyak limbah lainnya bisa didaur ulang atau dijadikan berbagai inovasi ata kerajinan,”ujar Saefudin.

Salah satu murid, Angga Eka mengenakan busana daur ulang bertema cinta budaya Indonesia. Busana tersebut dia buat dari berbahan dasar limbah plastik dan kertas karton.

“Ide awal hanya terpikir pakaian adat di Indonesia. Kenapa saya pilih bahan plastik, karena merupakan limbah yang mudah dicari. Karena plastik merupakan salah satu sampah yang tidak bisa diurai, sebisa mungkin kita harus mengurangi
penggunaanya dengan cara memanfaatkan menjadi bahan untuk kerajinan, salah satunya untuk pakaian,”ujarnya.

(P02-Red)

error: