“Pemprov Jateng lakukan intervensi pada siswa yang berada di wilayah miskin ekstrem. Kualifikasi (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) P1, P2 dan P3 dihabiskan semuanya,” kata Ahmad Luthfi, Jumat, 10 Juli 2025.
Namun upaya itu diakuinya tak mudah lantaran ada sebagian daerah yang memiliki kultur budaya kerja setelah lulus SMP. Maka Pemprov Jateng terus memberikan edukasi bahwa pendidikan dasar hingga jenjang SMA/SMK harus ditempuh. Terlebih ada program sekolah gratis.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Sadimin, mengatakan, sebanyak 2.460 siswa yang terdaftar di SMA/SMK kemitraan ini masih lebih sedikit dari kuota yang disediakan sebanyak 5.004 kursi. Bukannya calon siswa tak tertarik, namun ada kendala setelah diteliti di lapangan.