TEGAL, smpantura – Kepala Bulog Cabang Tegal Agus Rochman, memastikan stok beras aman dan mencukupi hingga awal tahun 2025 untuk menjaga kestabilan pasokan dan harga dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah eks-Karesidenan Pekalongan.
“Untuk stok beras yang kami kelola sejauh ini sangat aman dan bisa mencukupi kebutuhan masyarakat hingga Januari 2025. Kurang lebih ada sekitar 30 ribu ton beras tersedia di gudang,” kata Agung Rochman di sela meninjau kegiatan gerakan pangan murah (GPM) di Kota Tegal.
Stok tersebut, lanjut Agung, digunakan untuk stabilisasi harga maupun pasokan hingga penyaluran bantuan pangan (Bapang) tahap terakhir di bulan Desember nanti.
Adapun bapang tahap tiga di bulan Oktober 2024 telah diselesaikan untuk tujuh wilayah kabupaten kota yang meliputi Kota Tegal, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Pemalang, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan.
“Menyikapi kondisi cuaca saat ini, kami siap menyalurkan beras dan kebutuhan pokok lain seperti minyak goreng maupun gula pasir,” jelasnya.
Terkait anjloknya harga gabah di pasaran, Agus memperkirakan hal itu terjadi karena bersamaan dengan panen raya atau kualitas gabah yang tidak memenuhi standar. Namun, Bulog tetap turun tangan membeli gabah tersebut sesuai dengan ketetapan pembelian pemerintah.
“Harga gabah anjlok bisa jadi karena bareng dengan panen raya atau memang kualitas gabahnya kurang baik. Kami tetap membeli agar harga gabah stabil. Tapi pembeliannya disesuaikan ketetapan yang ada,” katanya.
Sebagai informasi, harga eceran tertinggi (HET) gabah kering giling (GKG) di Gudang Bulog Rp 7.400, harga beras standar medium dengan kualitas kerusakan 20 persen, kadar air 14 persen dan syarat-syarat lainnya, sesuai harga pembelian pemerintah yakni Rp 11.000. **