Subhanallah, Ratusan Tahun Jasad Sunan Amangkurat 1 Tidak Hancur

SLAWI, smpantura – Subhanallah, kejadian aneh tapi nyata terjadi di makam Susuhunan Amangkurat 1 Tegalarum Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. Jasad Raja Mataram Islam ke-4 itu, diketahui masih utuh. Padahal, putra mahkota Sultan Agung tersebut wafat pada tahun 1677.

Cerita utuhnya jasad Sunan Amangkurat 1 sudah menjadi buah bibir masyarakat Kabupaten Tegal dan sekitarnya. Bahkan, dengan keajaiban itu membuat masyarakat banyak yang menyangsikan bahwa Sunan Amangkurat 1 merupakan Raja Mataram yang zhalim.

Sunan Amangkurat 1 yang bernama lahir Raden Mas Sayyidin bertahta sejak 1646-1677. Dalam massa pemerintahannya, banyak yang menuliskan bersumber dari Belanda bahwa Sunan Amangkurat 1 membunuh 6 ribu ulama dalam waktu sekejap. Cerita itu dinilai menyesatkan, karena pada saat ini orang Islam belum banyak. Terlebih, para ulama yang notabene sulit mencari 6 ribu orang.

“Mengumpulkan ulama sekarang saja susah, apalagi jaman dulu disaat Islam baru masuk Jawa. Apalagi, dibunuh dengan sekejap,” kata Juru Kunci Makam Sunan Amangkurat 1, Mas Ngabei Irham, baru-baru ini.

Mas Ngabei Irham yang mempelajari sejarah Sunan Amangkurat Agung itu, juga heran kenapa sejarah yang berkembang dipercaya. Padahal, secara logika tidak masuk akal. Dirinya juga sempat mencari sumber cerita itu, dan tidak ada satupun nama ulama yang dibunuh bisa disebutkan.

“Ini jelas pembelokan sejarah yang membunuh karakter Sunan Amangkurat 1. Faktanya banyak ulama besar yang berziarah, dan mereka mengakui kewalian Sunan Amangkurat 1,” ujarnya.

Kewalian Sunan Amangkurat 1, kata dia, bisa dilihat dari cerita bahwa Sunan Amangkurat 1 jasadnya masih utuh setelah ratusan tahun wafat. Hal itu dibenarkan Susuhunan Pakubuwono ke 12 yang melihat secara langsung jasad utuh Amangkurat 1 tanpa membusuk dan hancur. Bahkan, sejak wafat pada tahun 1677, jasad Sunan Amangkurat 1 didudukan di singgasana di makam Tegalarum. Jasad dan baju kebesaran yang dikenakan tidak rusak.

BACA JUGA :  Mitos, Perempuan Nyapu Harus Bersih Biar Jodohnya Tak Brewokan

“Keluarga Keraton Kasunanan Solo setiap jamasan membersihkan kuku dan rambut beliau, karena masih tumbuh,” terang Mas Ngabei Irham.

Cerita itu tidak satu dua orang yang tahu, namun banyak yang mengetahui kesaktian Sunan Amangkurat 1. Namun, pada saat itu tidak semua orang bisa masuk. Hanya keluarga Sunan Amangkurat 1 yang bisa berziarah. Mas Ngabei Irham menceritakan, kondisi itu berlangsung sejak wafat hingga tahun 1945. Atas saran Menteri Agama saat itu, jasad Sunan Amangkurat 1 ditidurkan dan di atasnya ditaruh kaca. Jadi, walaupun sudah ditidurkan, namun masih bisa dilihat.

“Pada tahun 1960, jasad Sunan Amangkurat 1 disempurnakan dengan dikubur secara Islam,” jelasnya.

Mas Ngabei Irham menjelaskan, di media sosial sudah banyak meluruskan sejarah Sunan Amangkurat 1. Ia menilai bahwa saatnya kebangkitan orang Jawa, karena Jawa memiliki leluhur yang luar biasa. Termasuk, Pujangga Ronggo Warsito yang telah meluruskan sejarah Sunan Amangkurat 1. Bahkan, Hammah Miftah selaku Wakil Bupati Tegal tahun 2004-2009 juga telah menyusun buku tentang Sunan Amangkurat 1. Sayangnya, saat ini buka tersebut sulit didapatkan.

“Jangan melupakan sejarah dan jeli tidak mudah termakan dengan media. Telusuri dulu sumbernya dan jangan hanya baca, datang ke lokasi agar tahu pastinya,” ujarnya.

Mas Ngabei Irham menilai generasi muda harus tahu sejarah kerajaan di Jawa. Hal itu sebagai bahan belajar, karena zaman kerajaan juga sudah maju dari sisi pembangunan, ekonomi dan lainnya. Ia juga menyarankan agar masyarakat hidup berdampingan dengan tradisi dan budaya leluhur. Masyarakat harus memahami bahwa selain manusia juga ada mahluk gaib.

“Jangan menganggap sesaji itu sirik, karena kita hidup harus berdampingan dengan mahluk gaib,” katanya. **

error: