- Mengenang Kejayaan Bisnis Bioskop di BrebesĀ
BREBES, smpantura – Bisnis bioskop sempat trend di masanya, termasuk di Kabupaten Brebes. Namun diera sekarang, meski banyak kenangan indah, bioskop kini hanya tinggal kenangan. Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai kemudahan fasilitas untuk menonton film.
Di Kabupaten Brebes, sederet bioskop saat ini sudah tinggal kenangan, bahkan beberapa bangunannya juga sudah rata tanah, dan berganti fungsi.
Sebut saja, Subur Theater, Sanjaya Theater, hingga Sena Theater, yang berada di Kecamatan Bumiayu. Namun di era 90-an, bioskop-bioskop tersebut menjadi salah satu tempat paling trend, untuk berkumpul masyarakat, sambil menikmati hiburan, khususnya film.
Bahkan, di zamannya itu, bioskop juga mempunyai pengaruh dalam perekonomian masyarakat. Termasuk sebagai indikator pertumbuhan ekonomi.
Ketiga bioskop, ramai dikunjungi, bisa menandakan kondisi keuangan masyarakat sedang meningkat.
Salah satu bioskop yang menjadi andalan masyarakat Kota Bawang, kala itu, adalah Subur Theater. Lokasinya berada di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Brebes, Kecamatan Brebes. Namun gedung bioskop ini, sekarang telah berganti fungsi, menjadi pusat perbelanjaan.
Bioskop milik keluarga besar RMS Wiryo Senjoyo itu, hanya bertahan hingga generasi ketiga keturunannya. Ya, bioskop itu dikelola secara turun- temurun hingga cucunya.
Di zama kejayaannya, sekitar tahun 1970-1990 an, bioskop Subur ini mampu menyedot hingga 1.000 lebih penonton setiap harinya. Apalagi, film yang diputar merupakan film-film trend kala itu.
Di antaranya, Rhoma Irama, Warkop DKI atau film komedi, India dan film laga. Sudah dipastikan, penonton di Subur akan memludak. Di sisi lain, tiket masuknya pun terbilang murah.
Terkahir, di tahun 90-an, harga tiket untuk menonton di Subur Theater hanya 2.500 per orang.
Lalu bagaimana sejarah bioskop ini berdiri?
Salah seorang anak pemilik Bioskop Subur Theater, Agung Widyantoro, yang juga saat ini menjabat Anggota Komisi II DPR RI menceritakan, sebelum beralih fungsi, bioskop ini bertahan hingga generasi ketiga, dikelola langsung oleh adiknya Mulyadi Didi Kuswondo di tahun 2000-an.
Dibalik jayanya Bioskop Subur itu, ada sosok yang berperan besar, yakni RMS Wiryo Senjoyo. Beliau adalah mantan Dandim berpangkat Kapten. Saat itu, setelah pensiun memilih menjadi pengusaha di Badan Usaha di bawah naungan Yayasan Diponegoro.
Singkat cerita, usaha yang digeluti RMS Wiryo Senjoyo, terus berkembang dan membuka sayap usaha lainnya. Salah satunya bioskop
“Nah, jadi karena usahanya terus berkembang, sehingga membuka usaha di dunia perfilman. Salah satunya, membuka Bioskop Subur di Brebes ini,” ujarnya.
Pengelolaan bioskop Subur itu, dilakukan secara turun menurun. Pertama, langsung dikelola RMS Wiryo Senjoyo, yang merupakan kakeknya. Kemudian, diturunkan ke orang tuanya dan terakhir, dikelola adiknya Mulyadi Didi Kuswondo, sebagai pengelola generasi ketiga.
“Terakhir, pengelolanya adik saya ini. Dan, kala itu memang diakui Subur menjadi icon Brebes untuk perfilman. Bahkan, menjadi indikator perekonomian warga. Artinya, saat bioskop ramai dikunjungi, berarti warga perekonomiannya sedang baik. Ini biasanya terjadi saat musim panen bawang, tebu dan Lebaran Idul Fitri,” ungkapnya, didamping adiknya Didi, sapaan akrab Mulyadi Didi Kuswondo.
Didi menambahkan, ada beberapa film yang trend kala itu, dan mampu menyedot banyak penonton. Di antaranya, film yang dibintangi Rhoma Irama, Warkop DKI, film India dan film laga.
“Kalau film ini diputar, sudah dipastikan, penontonnya membludak,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, bioskop Subur sempat berjaya pada tahun 70’an hingga 90’an. Bahkan, setiap harinya, mampu menyedot penonton hingga 1.000 lebih.
Namun, seiring waktu, keluarnya VCD dan tv berwarna, Bioskop mulai ditinggalkan oleh pra pengunjungnya.
“Seiring berjalannya waktu, dan munculnya VCD dan tv berwarna kala itu membuat Bioskop Subur mulai sepi. Dan semakin tahun semakin bergeser ruang hiburan tidak di rumah tapi ada digenggaman masyarakat, seperti HP,” pungkasnya. (T07-Red)