Brebes  

Sumber Air Panas Kedungoleng Jadi Berkah, Warga Cingebul Gelar Sedekah Bumi


BREBES, smpantura – Warga Dukuh Cingebul, Desa Kedungoleng, Kecamatan Paguyangan, Brebes, menggelar tasyakuran sedekah bumi di Pemandian Air Panas (PAP) Tirta Husada Kedungoleng, Rabu (17/7).

Kegiatan ini merupakan bentuk syukur atas rezeki melimpah yang didapat serta menyambut tahun baru Islam atau 1 Muharram 1446 Hijriah.

Ketua RT 03 RW 03 Dukuh Cingebul, Masruroji, mengatakan, sedekah bumi adalah tradisi yang dilakukan setiap awal bulan Muharam atau Sura. Menurutnya, kegiatan ini sebagai bentuk syukur kepada Allah Swt karena telah melimpahkan karunianya kepada warga Dukuh Cingebul.

“Salah satu karunia itu adalah sumber atau mata air panas alami yang selama ini membawa manfaat positif untuk masyarakat Desa Kedungoleng, khususnya Dukuh Cingebul,” ujarnya.

Menurutnya, sumber air panas yang kini menjadi wisata pemandian air panas membawa berkah bagi warga sekitar. Salah satunya dengan ikut berjualan makanan dan minuman di lokasi wisata tersebut.”Muaranya adalah peningkatan ekonomi masyarakat,” kata dia.

BACA JUGA :  Empat Ruas Jalur Mudik di Brebes Bakal Diterapkan One Way

Dijelaskan Masruroji, sedekah bumi dilaksanakan secara sederhana. Dimulai sejak pagi, kegiatan diawali dengan bersih bersih sumber air panas PAP Tirta Husada atau dikenal Cipanas Kedungoleng. Sebagian lagi memotong kambing dan dagingnya dimasak gulai untuk dimakan bersama-sama.

Adapun puncak acara sedekah bumi dimulai sekitar pukul 11.00. Yaitu dengan pembacaan doa tahlil dan keselamatan. Setelahnya, acara diakhiri dengan makan bersama.

Masruroji menambahkan, kegiatan tasyakuran sedekah bumi ini juga sebagai upaya menjaga tradisi kearifan lokal agar tidak hilang ditelan zaman. “Harapannya dengan sedekah bumi ini, Cipanas Kedungoleng semakin maju dan bermanfaat untuk masyarakat,” ujarnya.

Manajer PAP Tirta Husada, Nanang Qosim, mengatakan, pemerintah hadir dan mendukung setiap tradisi masyarakat sebaagai bentuk kekayaan dari masing-masing daerah. “Sedekah bumi ini memang sudah ada sejak lama. Kita sangat mendukung sepanjang tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku dan nilai-nilai keimanaan masyarakat,” ujarnya.(T06)

error: