SLAWI, smpantura – Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal, A Jafar ST meminta masyarakat, untuk menangkal berita hoax menjelang Pemilu 2024 mendatang. Pasalnya, hoax dinilai akan mencederai demokrasi dan membuat situasi politik tidak stabil.
“Untuk memerangi penyebaran hoax di media sosial, perlu adanya keterlibatan semua pihak, termasuk warga nahdliyin,” kata A Jafar saat Jaring Aspirasi Reses Masa Persidangan II DPRD Kabupaten Tegal di Gedung MWC NU Kecamatan Lebaksiu, Kamis (7/4). Kegiatan itu dihadiri Pengurus MWC NU Lebaksiu, Muslimat NU Lebaksiu, Fatayat NU Kecamatan Lebaksiu, dan kader nahdlatul lainnya.
Dikatakan, saat ini Indonesia sudah masuk dalam masa darurat. Penyebaran dan penangannya berita bohong tanggungjawab bersama dengan &melibatkan berbagai komponen masyarakat termasuk santri santriawan, tokoh tokoh masyarakat, fatayat, muslimat, para ustad, para da’i, kemudian tokoh-tokoh agama termasuk juga tokoh tokoh pemuda yang ada di wilayah masing masing.
‘Bersatu padu supaya merapatkan barisan untuk bisa mengeliminasi informasi hoax itu yang beredar di media sosial,” kata Jafar yang merupakan politisi muda dari PKB itu.
Ditambahkan, bagi organisasi yang telah mendapatkan hibah dan bansos untuk dipergunakan secara baik. Ia juga meminta kepada masyarakat yang belum mendapatkan bantuan untuk bersabar, karena keterbatasan anggaran yang membuat bantuan belum diterima secara merata.
“Kami akan berupaya agar bantuan bisa merata dan dirasakan masyarakat luas,” pungkasnya. (T05-Red)