SLAWI, smpantura – Miftah Maulana Habiburrahman SPdI, atau lebih dikenal dengan Gus Miftah gemparkan SMK Bhakti Praja Adiwerna, Kabupaten Tegal, Senin (23/1).
Mubaligh dan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta itu, membuat ratusan siswa SMK Bhakti Praja terpukau.
Kehadiran Gus Miftah dalam rangka Talk Show Kebangsaan, yang merupakan intruksi langsung Presiden Joko Widodo itu, mendapatkan sambutan meriah dari siswa SMK Bhakti Praja Adiwerna.
Talk Show Kebangsaan, dibuka dengan penampilan band yang lagi booming Big Name. Kegiatan semakin meriah dengan dipandu Ki Haryo Enthus Susmono, dengan guyonan khas Tegalan. Banyak doorprize yang bagi ke pelajar untuk memeriahkan acara tersebut.
Kehadiran Gus Miftah, langsung disambut meriah para pelajar. Tak butuh waktu lama, Gus Miftah untuk menghangatkan suasana.
Jokes-jokes lucu kekinian, yang disangkutkan dengan keresahan para remaja, membuat para pelajar ger-geran.
Orasi Kebangsaan, yang dibalut dengan membahas video dan berita-berita viral, membuat pelajar ralate dengan kondisi kekinian di dunia maya. Bahkan, sempat mengulas tentang video-video viral, milik Gus Miftah yang membuat namanya melambung.
Guyonan khas Gus Miftah, membuat pelajar tak mampu menahan tawa. Terutama, saat tanya jawab pelajar dengan Gus Miftah. Beberapa pelajar yang menyampaikan pertanyaan, harus mendapatkan gojlogan dari Gus Miftah. Namun, tiap pelajar yang bertanya, mendapatkan uang tunai dari Gus Miftah.
Dalam pemaparan Orasi Kebangsaan, beliau menyampaikan, bahwa lingkungan sekolah paling rentan terhadap faham radikalisme.
Gus Miftah menilai, masuknya faham radikalisme di sekolah tak lepas peran guru agama. Oleh karena itu, sekolah diminta mewaspadai masuknya faham radikalisme dari guru agama.
“Radikalisme ada tiga tingkatan, yakni Takfiri yang diawali dengan membidahkan, menyesatkan dan mengkafir-kafirkan,” katanya.
Hal kedua, kata dia, yakni Radikalisme Jihadis, yang dinilai salah paham dalam mengartikan Jihad.
Untuk pelajar, jihad yang bisa dilakukan yakni belajar dengan baik dan manut sama gurunya.
Untuk hal ketiga, yakni Radikalisme dalam bentuk ideologi. Radikalisme ini dinilai lebih lunak tapi membahayakan.
Kepala SMK Bhakti Praja Adiwerna, Erfan Suparmono menuturkan, kehadiran Gus Miftah di SMK Bhakti Praja, merupakan program Presiden RI, Jokowi, yang diintruksikan langsung ke Gus Miftah untuk melakukan Talk Show Kebangsaan ke sekolah-sekolah.
SMK Bhakti Praja, salah satu sekolah yang ditunjuk untuk menggelar acara tersebut. Kegiatan itu bertujuan untuk menangkal radikaliame di pelajar.
“Kami sangat antusias, dengan program Talk Show Kebangsaan, karena sejalan dengan program SMK Bhakti Praja dalam Penguatan Profil Pelajar Pancasila,” katanya.
Menurut dia, program Penguatan Profil Pelajar Pancasila, dilakukan dengan agenda pendidikan karakter bagi siswa dan guru.
Agenda itu dilakukan, dengan menggandeng Kodim 0712 Tegal. Selain itu, siswa dan guru juga diajak untuk menumbuhkan jiwa sosial dengan kegiatan jumat berkah.
Sejak beberapa tahun lalu, SMK Bhakti Praja melaksanakan pembagian nasi bungkus di depan sekolah. Tiap Jumat pagi, sedikitnya 100 bungkus nasi, dibagikan kepada masyarakat yang melintas di depan SMK Bhakti Praja Adiwerna.
“Anggaran sukarela dari para guru, baik dengan uang atau nasi bungkus,” ujarnya.
Ketua Yayasan Bhakti Praja Kabupaten Tegal, Suhartono sangat bangga dengan kunjungan Gus Miftah ke SMK Bhakti Praja Adiwerna. Diharapkan, siswa bisa memahami Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika dan toleransi.
“Ini mulai tahun politik, dan akan banyak brita-brita hoax. Kami berharap, agar para pelajar bisa membentengi hal-hal tersebut,” pungkasnya. (T05-Red)