Slawi  

Talud Rumah Setinggi 8 Meter Longsor, Bupati Ischak Gercep Kirimkan Alat Berat ke Lokasi

SLAWI, smpantura – Dinding penahan tebing rumah (talud) di kawasan permukiman warga Rt 07 Rw 03 Dukuh Sinusa, Desa Rembul, Kecamatan Bojong runtuh, Selasa (18/3) sekitar pukul 05.57. Sebelumnya, kawasan ini sempat diguyur hujan deras semalaman hingga pagi menjelang. Longsornya talud setinggi 8 meter dengan panjang 10 meter itu mengakibatkan akses jalan kampung tertutup.
Upaya penanganan bencana dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal bersama warga melakukan pembersihan puing-puing talud berkonstruksi pasangan batu.

Kejadian tersebut direspon cepat oleh Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman. Setelah mendapat laporan dari Kepala Desa Rembul, Mas Ischak mengirimkan alat berat backhoe loader untuk mengeruk material longsor yang menutup akses jalan kampung.
Beruntung, tidak ada korban jiwa ataupun luka dari kejadian ini. Sementara kerugian material diperkirakan mencapai lebih dari Rp30 juta.

“Alhamdulillah, pesan kami langsung direspon cepat pak bupati hari ini juga dengan mengirimkan alat berat dari dinas PU (pekerjaan umum). Kalau melihat timbunan material longsornya, tanpa bantuan alat berat bisa dua hari dikerjakan, tapi dengan ini maksimal empat jam selesai,” ucap Kepala Desa Rembul Ibnu Efendi.

Ditanya soal dukungan bantuan dari pemerintah desa, Ibnu menyebutkan, ada anggaran desa yang bisa digunakan untuk membantu penanganan konstruksi pasca bencana, meskipun jumlahnya tidak seberapa. Sehingga pihaknya berharap, Pemkab Tegal dapat membantu proses konstruksi pasca bencana melalui pendanaan belanja tidak terduga APBD Kabupaten Tegal 2025.

“Ada anggaran APBDes kami untuk penanganan bencana, juga swadaya warga yang bisa dihimpun. Tapi itu jumlahnya tidak seberapa dibandingkan kebutuhan untuk membangun kembali konstruksi dinding penahan tebing setinggi ini,” ujarnya.

BACA JUGA :  Pj Bupati Tegal Pastikan Logistik Pemilu 2024 Tersedia dan Aman

Lebih lanjut Ibnu menyarankan agar keluarga korban sementara mengungsi ke tempat lain untuk menghindari risiko atau kejadian yang tidak diinginkan mengingat rumah tinggal korban saat ini terancam longsor.

Sementara itu, korban sekaligus pemilik rumah Abdurohman mengatakan kejadian tersebut berlangsung sangat cepat. Saat itu dirinya usai pulang dari kajian di masjid pasca salat subuh berjamaah untuk kemudian istirahat sejenak di rumahnya. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang cukup kencang disertai getaran. Setelah ditengok ternyata dinding benteng penahan tebing di depan rumahnya sudah runtuh ke jalan.

Istri Abdurohman yang kaget melihat peristiwa ini pun sempat pingsan melihat tembok berusia lebih dari 30 tahun ini longsor.
“Terima kasih saya sampaikan ke pemerintah, ke pak bupati yang sudah membantu kami mengirimkan alat berat ini. Terima kasih pak bupati. Selanjutnya saya mohon dibantu pasir dan semen untuk perbaikannya,” ungkap warga lain, Ahmad.

Bupati Ischak mengatakan pihaknya perlu merespon cepat kejadian bencana tersebut untuk minimalisir risiko atau kejadian susulan yang membahayakan keselamatan warga.

“Ini salah satu respon cepat kita menanggapi laporan warga. Selain melihat kondisi rumahnya yang berada di ketinggian lereng sudah tidak aman lagi,” kata Ischak.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tegal M Afifudin menuturkan, untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan, di bekas tebing yang longsor dipasang terpal.

“Sementara kita pasang terpal untuk menghindari longsor susulan. Dengan dipasang terpal , air hujan tidak mengenai secara langsung tebing bekas longsoran. Harapannya tidak ada longsor susulan,”jelas Afifudin. **

error: