Lebih lanjut Ibnu menyarankan agar keluarga korban sementara mengungsi ke tempat lain untuk menghindari risiko atau kejadian yang tidak diinginkan mengingat rumah tinggal korban saat ini terancam longsor.
Sementara itu, korban sekaligus pemilik rumah Abdurohman mengatakan kejadian tersebut berlangsung sangat cepat. Saat itu dirinya usai pulang dari kajian di masjid pasca salat subuh berjamaah untuk kemudian istirahat sejenak di rumahnya. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang cukup kencang disertai getaran. Setelah ditengok ternyata dinding benteng penahan tebing di depan rumahnya sudah runtuh ke jalan.
Istri Abdurohman yang kaget melihat peristiwa ini pun sempat pingsan melihat tembok berusia lebih dari 30 tahun ini longsor.
“Terima kasih saya sampaikan ke pemerintah, ke pak bupati yang sudah membantu kami mengirimkan alat berat ini. Terima kasih pak bupati. Selanjutnya saya mohon dibantu pasir dan semen untuk perbaikannya,” ungkap warga lain, Ahmad.
Bupati Ischak mengatakan pihaknya perlu merespon cepat kejadian bencana tersebut untuk minimalisir risiko atau kejadian susulan yang membahayakan keselamatan warga.
“Ini salah satu respon cepat kita menanggapi laporan warga. Selain melihat kondisi rumahnya yang berada di ketinggian lereng sudah tidak aman lagi,” kata Ischak.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tegal M Afifudin menuturkan, untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan, di bekas tebing yang longsor dipasang terpal.
“Sementara kita pasang terpal untuk menghindari longsor susulan. Dengan dipasang terpal , air hujan tidak mengenai secara langsung tebing bekas longsoran. Harapannya tidak ada longsor susulan,”jelas Afifudin. **