Brebes  

Tanah Terus Bergerak, 383 Warga Mengungsi! DPRD Brebes Serahkan Bantuan untuk Korban di Mendala Sirampog

BREBES, smpantura – Bencana tanah bergerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Brebes, terus meluas. Hingga Minggu (20/4), jumlah pengungsi meningkat menjadi 383 jiwa, dari sebelumnya 363 jiwa. Para korban kini tinggal di tenda-tenda pengungsian yang didirikan di lapangan minisoccer Gunung Poh.

Sebagai bentuk kepedulian, DPRD Kabupaten Brebes turun langsung ke lokasi. Rombongan dipimpin Wakil Ketua DPRD Heru Irawanto, yang didampingi para pimpinan komisi. Hadir juga anggota DPRD Jateng Fraksi Gerindra Orizah Santifa.

Dalam kesempatan tersebut, Heru Irawanto, menyerahkan 56 item bantuan logistik termasuk dua toren air bersih.
“Kami (DPRD Brebes) sangat prihatin atas musibah ini. Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban saudara-saudara kita, dan bencana ini segera berakhir,” ujar Heru.

Selain menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Kepala Desa Mendala, M Basori, para wakil rakyat juga meninjau langsung kondisi pengungsian dan berdialog dengan warga terdampak.

Heru Irawanto yang juga merupakan politikus Partai Gerindra menegaskan, DPRD Brebes akan segera berkoordinasi dengan Bupati untuk membahas langkah penanganan darurat dan jangka panjang.

BACA JUGA :  Tiga Tewas Akibat Bus Tabrak Truk Tronton di Tol Pejagan

“Besok Senin kami akan bertemu dengan Bupati. Kita bahas skema penanganan, termasuk solusi hunian sementara dan permanen untuk warga terdampak,” tegasnya.

Data terbaru menyebutkan, sebanyak 112 rumah mengalami kerusakan akibat tanah bergerak—mulai dari rusak ringan hingga rusak berat. Pemerintah desa bersama relawan telah menyiapkan dua tenda besar, dua tenda kecil, serta fasilitas seperti dapur umum, posko kesehatan, posko logistik, dan posko informasi.

Kepala Desa Mendala, M Basori, menyampaikan terima kasih atas kepedulian DPRD. Namun, ia juga mengingatkan bahwa jumlah warga terdampak bisa terus bertambah jika pergerakan tanah tidak berhenti.

“Kami sangat mengapresiasi kunjungan dan bantuan dari DPRD. Tapi kami juga berharap ada solusi nyata untuk hunian sementara maupun hunian permanen bagi warga, karena kondisi tanah masih terus bergerak,” ujar Basori.

Sebagai informasi, bencana tanah bergerak ini terjadi sejak Kamis (17/4) dini hari. Warga terpaksa mengungsi karena rumah mereka rusak dan lokasi permukiman dinilai tidak lagi aman untuk ditinggali. **

error: