SLAWI, smpantura – Tari Dugderan tampil perdana di Pendopo Ageng, Joglo Ageng Guci, Kabupaten Tegal, Kamis 9 sepetember 2025.
Penampilan tiga penari dari Sanggar Lombang Sarwi, Tuwel memukau peserta gathering siang itu.
Mereka menari dengan lincah, penuh suka cita dengan busana warna- warni diiringi alunan musik yang rancak.
Tari Dugderan mengekspresikan kelincahan dan suka cita remaja putri Semarang yang multikultur, yakni budaya Jawa, Arab dan Tionghoa dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan yang biasa disebut Dugderan.
Kata Dudgeran berasal dari kata dug dan der. Dug adalah suara bedug yang ditabuh,sedangkan der dari suara meriam yang dibunyikan sebagai tanda dimulainya bulan Ramadhan.
Penampilan Tari Dugderan khas Semarang yang pertama kali di Pendopo Ageng.
Director of Sales Joglo Ageng Guci Lani Sawarno menuturkan penampilan Tari Dugderan merupakan salah satu aktivitas yang disuguhkan hotel Joglo Ageng Guci.
Selain tari- tarian , aktivitas lain adalah gending Jawa, UMKM dan musik. Aktivitas nguri-uri kebudayaan ini dilakukan dengan menggandeng seniman lokal. Aktivitas ini biasanya ditampilkan saat Minggu atau momen tahun baru.
“Untuk tari- tarian biasanya kami hadirkan dengan aktivitas anak kecil.Mereka kami berikan pelatihan tari khususnya Tari Jawa, agar tidak melupakan tradisi yang ada di Jawa,” terang Lani. (**)
