Batang  

Tazakka Gelar Silaturahim Pengasuh Pesantren se Jawa Tengah

BATANG, smpantura – Pondok Modern Tazakka, Bandar, Kabupaten Batang, kembali menjadi tuan rumah perhelatan penting dalam dunia kepesantrenan dengan menggelar Silaturahim Kiai Pimpinan Pesantren Salafiyah, Ashriyah (Modern), dan Muhammadiyah se-Jawa Tengah, baru-baru ini.

Acara ini menjadi momentum berharga bagi para pimpinan pesantren dalam mempererat ukhuwah serta membangun sinergi guna menghadapi berbagai tantangan dalam dunia pendidikan Islam.

Pimpinan Pondok Modern Tazakka KH Bisri mengatakan, berbagai isu strategis dibahas dalam forum ini, termasuk penguatan peran pesantren dalam membangun generasi unggul dan peningkatan mutu pendidikan berbasis nilai-nilai Islam.

”Dalam silaturahim ini para kiai dan pimpinan pesantren berdiskusi mengenai tantangan dan peluang dalam dunia pendidikan Islam. Forum ini menjadi wadah bertukar pengalaman, merumuskan strategi pengembangan pesantren, serta menjalin kerja sama antar pondok pesantren di berbagai bidang,” ujarnya.

Silaturahim ini dihadiri oleh sekitar 170 pondok pesantren dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Beberapa pesantren yang turut serta dalam forum ini antara lain PP Tidar Magelang, PM Daarul Qur’any, PP Darul Furqon, PPI Al Iman Muntilan, dan PPTQM Al Firdaus Kartasura, Sukoharjo, Pondok Pesantren Al-Hikmah Benda, Pondok Pesantren Roudlotun Ni’am.

Tampak hadir beberapa kiai dan gus yang populer di masyarakat seperti Gus Akom Brebes sebagai Ketum Forum Silaturahim Kiai-kiai Muda (FSKM) Jateng, Gus Abbas Banyumas, Gus Munif Banyumas sebagai Ketua Asparagus Jateng, Gus Ali Gondrong (Mafia Shalawat), Gus Atho Kalibeber Wonosobo, KH Taufik Faizin Tegal, KH Dr Zuhaery Muntilan, KH Bahruddin Magelang, KH Zilqan Pekalongan dan lain-lainnya.

BACA JUGA :  Kinerja Bawaslu Batang Dapat Apresiasi Positif

”Yang hadir dari unsur pesantren salafiyah ada sekitar 70-an orang, dari pesantren modern 60-an orang, dan dari pesantren Muhammadiyah sekitar 40-an orang,” tuturnya.

Kyai Bisri menjelaskan, dalam forum ini juga dibahas berbagai program kolaboratif antarpondok pesantren. Moment ini juga dimanfaatkan untuk memperkuat hubungan antarpesantren dalam berbagai aspek, baik dalam pengelolaan pendidikan, dakwah, hingga pemberdayaan ekonomi umat.

Ditambahkan, kehadiran para pimpinan pesantren dalam forum ini menunjukkan komitmen bersama dalam membangun jaringan pesantren yang lebih kuat dan berdaya guna.

” Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam diharapkan tidak hanya menjaga tradisi keilmuan yang telah diwariskan, tetapi juga mampu beradaptasi dengan tantangan zaman serta terus berinovasi dalam metode pendidikan dan dakwah. Silaturahim ini menjadi bukti bahwa pesantren tetap eksis sebagai pilar utama dalam membangun peradaban Islam yang maju. Sinergi yang terjalin diharapkan semakin memperkokoh peran pesantren dalam mencetak generasi yang unggul dalam ilmu dan akhlak,” tegasnya. **

error: