”Yang hadir dari unsur pesantren salafiyah ada sekitar 70-an orang, dari pesantren modern 60-an orang, dan dari pesantren Muhammadiyah sekitar 40-an orang,” tuturnya.
Kyai Bisri menjelaskan, dalam forum ini juga dibahas berbagai program kolaboratif antarpondok pesantren. Moment ini juga dimanfaatkan untuk memperkuat hubungan antarpesantren dalam berbagai aspek, baik dalam pengelolaan pendidikan, dakwah, hingga pemberdayaan ekonomi umat.
Ditambahkan, kehadiran para pimpinan pesantren dalam forum ini menunjukkan komitmen bersama dalam membangun jaringan pesantren yang lebih kuat dan berdaya guna.
” Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam diharapkan tidak hanya menjaga tradisi keilmuan yang telah diwariskan, tetapi juga mampu beradaptasi dengan tantangan zaman serta terus berinovasi dalam metode pendidikan dan dakwah. Silaturahim ini menjadi bukti bahwa pesantren tetap eksis sebagai pilar utama dalam membangun peradaban Islam yang maju. Sinergi yang terjalin diharapkan semakin memperkokoh peran pesantren dalam mencetak generasi yang unggul dalam ilmu dan akhlak,” tegasnya. **