TEGAL, smpantura – Amangkurat, lakon karya Goenawan Mohammad, akan dipentaskan Teater RSPD Tegal.
Disutradarai Yono Daryono, lakon ini dipentaskan dua kali di Teater Arena Taman Budaya Tegal, Sabtu, 27 Juli 2024, pada pukul 16.00 dan 20.00 WIB.
Walau memakai titik pijak fakta sejarah, Goenawan Mohammad, lebih menyebut lakon yang ditulisnya sebagai sebuah delirium.
Delirium dalam runutan istilah medis adalah penyakit di mana penderitanya akan mengalami gangguan kehilangan orientasi terhadap kondisi dan situasi yang dihadapinya, yang bisa saja disebabkan oleh virus, keracunan dan sebagainya.
Kondisi dan situasi seperti itulah yang dihadapi Mataram, menjelang wafatnya Amangkurat I di sebuah tempat pengasingan, di pesisir Utara Pulau Jawa, yakni di kota yang kini dikenal sebagai Tegal.
Dari luar tembok istana, gempuran pemberontak dari Sampang, Trunojoyo, gencar merangsek ibu kota kerajaan, Pleret.
Sementara di dalam keraton sendiri, hamburan intrik para pangeran yang berebut kuasa dan pengaruh rancak menumbuhkan kekacauan serta kesimpangsiuran di tengah-tengah para kawula.
Dengan menggambarkan situasi delirium, lakon ini menjadi sangat pas dengan situasi kekinian.
Bahkan seakan merefleksikan kondisi delusif yang akhir-akhir ini seakan mewabah, ketika kekuasaan diambang keruntuhan dan seorang pemimpin mulai cemas dengan pikiran yang penuh halusinasi.
Sejarah memang seringkali (selalu) aktual sebagai cara memahami keadaan. Itulah kenapa lakon ini menjadi menarik dipentaskan saat ini. (T03_red)
