Brebes  

Tebing Sungai Pedes di Tonjong Brebes Terus Longsor, Enam Rumah Dikosongkan

BREBES, smpantura – Tebing Sungai Pedes di Dukuh Satir, Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong, Brebes, terus mengalami longsor.

Longsor terbaru terjadi pada Minggu (13/4) dan memaksa dua rumah warga kembali dikosongkan.

Dengan kejadian ini, total sudah enam rumah yang tidak bisa lagi dihuni karena berada di tepi tebing yang rawan longsor. Seluruh penghuni rumah yang terdampak terpaksa mengungsi ke rumah saudara mereka.

Dua rumah terbaru yang dikosongkan milik Solihin dan Saepudin. Sebelumnya, empat rumah milik Tahidin, Sukri, Tobiin, dan Suiroh lebih dulu dikosongkan akibat longsor yang terjadi sejak Februari lalu.

Kepala Desa Kutamendala, Fathuri, mengatakan, pergerakan tanah di tebing semakin cepat setelah kawasan tersebut dilanda banjir. Debit air Sungai Pedes yang tinggi langsung menghantam tebing dan membuat struktur tanah makin labil.

“Sekarang sudah tidak ada lagi jarak antara rumah dengan bibir tebing. Sangat membahayakan jika tetap dihuni,” kata Fathuri saat dikonfirmasi, Senin (14/4).

BACA JUGA :  549 Warga Brebes Terjangkit DBD, 11 Meninggal

Tonton Video Tebing Sungai Longsor

Selain enam rumah yang terdampak langsung, delapan rumah lainnya kini berada di zona rawan longsor. Rumah-rumah tersebut milik Subhan, Agung, Kasmo, Asep Hendrik, Ibu Rita, Dahisah dan Duiroh.

Pemerintah Desa Kutamendala telah melaporkan kondisi ini kepada BPBD Kabupaten Brebes dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana di Semarang. “Warga berharap ada penanganan cepat dan relokasi untuk rumah-rumah yang terancam,” kata Fathuri

Koordinator Penanganan Bencana BPBD Kabupaten Brebes Posko Bumiayu, Budi Sujatmiko, mengatakan, potensi longsor susulan masih tinggi, apalagi jika hujan deras turun dan banjir.

“Arus Sungai Pedes langsung menghantam tebing. Warga yang tinggal di sekitar lokasi rawan, agar segera mengungsi saat hujan deras,” ujar Budi.

Ditambahkan, BPBD terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan pemerintah desa serta lembaga terkait untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. **

error: