Slawi  

Teh Tarik dan Kopi Aceh Daya, Hadirkan Kuliner Khas Serambi Mekkah yang Kaya Rempah

TEGAL, smpantura – Teh Tarik, Kopi Aceh dan Mi Aceh, sudah tak asing bagi pecinta kuliner di Nusantara. Sensasi rasanya yang khas, membuat orang tak bosan menikmatinya.

Tak heran, bila warung atau kedai yang menawarkan kuliner dari Serambi Mekkah ini, hampir selalu dipenuhi pelanggan.

Hal itu pula, yang menarik Munawar untuk membuka warung Teh Tarik Kopi Aceh Daya, di Jalan Kapten Sudibyo, Kota Tegal.

Bersama rekannya, Aji Wahid Iskandar dan Tarto Hartono,  pengusaha asal Kabupaten Tegal, ia berusaha mewujudkan impiannya sejak kecil itu.

Pengusaha asal Lamno, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya ini meyakini, kuliner dari tempat kelahirannya, akan mendapat tempat di hati pecinta kuliner di Kota Tegal dan sekitarnya.

Bahkan, tak menutup kemungkinan, warga Aceh dan dari luar daerah, yang melintas di Kota Tegal.

Sejak soft launching, pada Jumat (1/9), kedai, yang berdiri di atas lahan seluas 700 meter persegi ini, telah menarik perhatian warga.

Dengan desain seperti hall kedai, Teh Tarik Kopi Aceh Daya, dilengkapi kursi pendek dari plastik, berwarna biru, mencolok dan meja pendek pula, sehingga terkesan santai.

“Warung aceh itu identik dengan kursi santai, jadi ngopi sambil santai. Kalau di Aceh itu, ngopi santai dan berbisnis di atas meja kopi. Jadi semua masalah apapun keseharian kita diskusinya di warung kopi,”sebutnya.

Tak hanya menggunakan kursi pendek, seperti yang umumnya, yang digunakan di warung kopi Aceh di daerah asalnya, meski tidak banyak aksesoris, warung kopi yang didesain modern ini, juga dihiasi lukisan pintu aceh dan kata-kata mutiara dari Teuku Umar, pahlawan nasional dari Aceh.  (

“Beungoh Singoh Geutanyo Jep Kopi Di Keude Meulaboh Atawa Ulon Akan Syahid” yang artinya Besok pagi kita ngopi di warung Meulaboh atau kita mati syahid. Demikiani salah satu sudut warung kopi ini.

BACA JUGA :  Hadapi Megathrust, Sekda Amir: Masyarakat Harus Siaga

Di warung Teh Tarik Kopi Aceh Daya ini, sedikitnya ada 50 menu ditawarkan, dengan menu unggulan mulai Teh Tarik, Kopi Saring, Kopi Sanger, Mi Aceh rebus, basah dan goreng dengan pelengkap telur atau seafood, nasi goreng dengan pelengkap telur, seafood atau daging, serta aneka snak seperti kentang goreng dan pisang goreng.

Sambil menunggu pesanan terhidang, pengunjung dapat melihat secara langsung proses membuat Teh Tarik maupun Mi Aceh. Proses pembuatan Teh Tarik yang berbahan teh dicampur susu dengan cara dituang dari satu gelas ke gelas lain,menjadi pertunjukan menarik bagi pengunjung.

Untuk membuat masakan khas Aceh, Munawar memboyong, barista dan juru masak dari Aceh. Cita rasa Mi Aceh, yang kaya rempah, dibuat sesuai resep keluarga.

Sedikitnya 12 jenis rempah, digunakan untuk menciptakan Mi Aceh yang gurih dan pedas ini. Diantaranya lada putih, pala, biji ketapang, kemiri, ebi dan cabai kering.

Teh Tarik Kopi Aceh Daya menyasar semua kalangan,sehingga harga yang dibanderol pun terjangkau ramah kantong.

Untuk kopi sanger yakni kopi hitam dicampur susu yang tetap menonjolkan rasa kopi dibanderol Rp 11.000 sampai Rp 13.000 per gelas, kopi saring Rp 9.000 per gelas. Sementara Mi Aceh dibanderol Rp 19.500 sampai Rp 29.500.

Setiap hari, warung Teh Tarik Kopi Aceh Daya yang dapat menampung 300 pengunjung ini beroperasional mulai pukul 10.00 sampai 22.00. Selain mempekerjakan pegawai lokal , untuk menambah suasana warung lebih hidup, di warung ini akan dihadirkan band-band lokal untuk menghibur pengunjung.

“Saya berharap semoga makanan Aceh ini bisa diterima oleh lidah semua kalangan manapun khususnya masyarakat Kota Tegal. Jika disini maju, maka kami akan membuka cabang di kota-kota besar lainnya,”kata Munawar. (T04-Red)

error: