BATANG, smpantura – Sebanyak 31 santri Pondok Modern Tazakka, Bandar, Kabupaten Batang yang menjadi peserta Dauroh Intensif Bahasa Arab 2024 melakukan kunjungan ke kota Alexandria, Mesir. Dengan didampingi oleh pengajar dari Markaz Tatwir, mereka menelusuri jejak peradaban dunia di kota kuno yang dibangun oleh Alexander The Great, Kaisar Macedonia.
Wakil Pengasuh Pondok Modern Tazakka KH Oyong Sufyan mengatakan, di Alexandria, para santri berkunjung terlebih dahulu ke Perpustakaan Alexandria yang merupakan rekonstruksi ulang dari perpustakaan agung Alexandria di era Mesir-Yunani (Helenistik) yang telah hancur dan habis terbakar karena perang.
” Sekitar dua jam mereka melewati dengan berkeliling seluruh penjuru perpustakaan yang tidak hanya berisi buku-buku. Tetapi mereka juga dikenalkan dan diperlihatkan jutaan koleksi buku-buku digital yang disediakan di ratusan perangkat komputer di dalam perpustakaan yang sangat megah tersebut,” ujarnya, Jum’at (1/11).
Anang menjelaskan, setelah menikmati santap siang di tepi laut Mediterania, para santri kemudian mengunjungi Benteng Qaitbay yang dibangun oleh Sultan Al-Ashraf Saifuddin Qaitbay dari Dinasti Mamluk, dari bekas reruntuhan Mercusuar Agung Alexandria yang runtuh oleh gempa bumi dan peperangan. Benteng ini juga berperan penting dalam pertahanan pasukan Islam pada masa perang salib.
” Perjalanan ditutup dengan shalat ashar dan ziarah di masjid serta makam dari Abu Abbas Al-Mursi, Murid dari Imam Syadzili sekaligus guru dari Ibnu Athaillah As-Sakandary dan Imam Bushiri, penulis Qasidah Burdah,” tuturnya.
Sementara itu Pimpinan Pondok Modern Tazakka, KH Anang Rikza Masyhadi mengungkapkan, perjalanan ini memberikan kesan dan pengalaman mendalam bagi para santri peserta dauroh. Perjalanan ke Alexandria tersebut bukan sekedar jalan-jalan atau rekreasi.
” Tapi mereka belajar tentang sejarah peradaban di Mesir dan juga melihat langsung salah satu cerita dalam pelajaran mereka yaitu Mutholaah yang diajarkan di kelas V,” ujarnya. **