Tiga Paslon Lengkap Menyampaikan LADK

PEMALANG, smpantura – Tiga pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Pemalang sudah menyampaikan Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) untuk Pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024.

Dari tiga Paslon tersebut dalam laporannya diketahui penerimaan sumbangan terbesar berasal dari pasangan calon nomor urut 2 yaitu Mansur Hidayat dan Muhammad Bobby Dewantara mencapai Rp 100 juta.

“Hingga hari ini ketiga Paslon sudah menyampaikan LADK, artinya mereka tertib dan taat aturan yang sudah dibuat oleh penyelenggara Pilkada yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Namanya juga laporan awal, jadi saldo atau nominal yang mengendap tidak besar hingga milyaran rupiah, tetapi masih berkisar ratusan ribu hingga ratusan juta,” ujar Suprianto, Komisioner KPU Pemalang, Selasa (2/10).

Ia mengatakan, berdasarkan data dari KPU Pemalang LADK untuk Paslon nomor urut 1 yaitu Vicky Prasetyo dan Mochmad Suwendi saldonya Rp 100 ribu, nomor urut 2 Mansur – Bobby saldonya tercatat Rp 100 juta. Untuk saldo awal Paslon nomor urut 3 yaitu Anom dan Nurkholes saldonya sementara hanya Rp 100 ribu.

BACA JUGA :  Pengurus Pepadi Pemalang di Kukuhkan

Nanti pada masa kampanye juga ada pelaporan terkait sumbangan atau dana dari pihak lain yang harus dilaporkan ke KPU Pemalang melalui sistim informasi kampanye dan dana kampanye (Sikadeka).

Selain itu penggunaan atau pengeluaran dana kampanye juga harus dilaporkan selama masa kampanye berlangsung. Perlu diketahui bersama bahwa LADK adalah pelaporan yang memuat informasi RKDK, sumber perolehan saldo awal atau saldo pembukaan, pembukuan penerimaan dan pengeluaran yang diperoleh sebelum pembukaan RKDK, dan penerimaan sumbangan yang bersumber dari Paslon partai politik atau gabungan.

Ia mengatakan, dana kampanye adalah aktivitas yang mengacu pada penggalangan dana dan pengeluaran kampanye politik pada persaingan dalam Pilkada atau Pemilu.

Seperti diketahui bahwa kampanye akan mempunyai pengeluaran yang besar, mulai dari biaya kendaraan untuk kandidat dan lainnya, sampai pembelian waktu tayang untuk iklan, oleh karena itu, kandidat sering mencurahkan banyak waktu dan upaya dalam mengumpulkan dana untuk dapat menutupi pembiayaan kampanyenya. (**)

error: