Hal yang sama dikatakan Kurotul Aeni yang menyebut bahwa para guru dilatih untuk menciptakan komunikasi dua arah dengan siswa.
“Mereka bisa melibatkan siswa dalam berbagai aktivitas kelas dan menumbuhkan kemampuan berpikir kritis serta pemecahan masalah,” katanya.
Sementara itu, Akhmad Junaedi menjelaskan, kegiatan tersebut linier dengan penyempurnaan kurikulum yang dicanangkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti.
Model pembelajaran interaktif dinilai lebih menekankan konsep deep learning dalam Kurikulum Merdeka.
“Konsep ini mengarahkan pembelajaran pada kedalaman pemahaman dan integrasi materi dengan permasalahan dunia nyata,” jelasnya.
Tri Astuti menambahkan, dengan adanya pelatihan itu, diharapkan para guru SD di Kota Tegal mampu menerapkan model pembelajaran interaktif yang efektif dan mendukung terciptanya lingkungan belajar yang mindful, aktif serta menyenangkan bagi siswa. **