Slawi  

Tim Penerima Hibah DPPM Universitas Bhamada Slawi Tangani Kesehatan Mental Lansia

Melihat urgensi tersebut, Musripah dengan bidang keilmuan psikologi klinis bersama dengan apt. Osie Listina, M.Sc. dari bidang ilmu Farmasi Klinis dan Anisa Oktiawati, M.Kep. dari bidang Keperawatan menggagas sebuah pendekatan kolaboratif berbasis komunitas.

Mereka memilih anggota Posyandu Lansia kelompok Prolanis sebagai mitra utama. Sebuah pilihan yang cerdas, karena lansia kerap menjadi pusat perhatian dan penjaga nilai-nilai dalam keluarga.

Tim dosen Universitas Bhamada Slawi mengawali kegiatan pengabdian masyarakat dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama mitra. Dalam forum tersebut, mereka menyusun modul, SOP, serta instrumen pretest dan posttest untuk mengukur pemahaman warga sebelum dan sesudah program.

Selanjutnya, tim menggelar sesi-sesi pelatihan dan konseling yang dirancang interaktif dan mudah dicerna oleh lansia.

“Modul ini tidak hanya menjelaskan gejala-gejala seperti halusinasi atau perubahan perilaku, tapi juga bagaimana mengenalinya dengan empati. Kami juga menambahkan pendekatan keagamaan dan nilai-nilai lokal agar lebih membumi,” jelas Musripah.

BACA JUGA :  Bawaslu Wanti-wanti Kades di Kabupaten Tegal, Ada Apa?

Melalui pendekatan yang menyentuh ranah emosional dan spiritual, edukasi ini tidak sekadar berbicara soal teori, tapi juga menggugah hati dan menumbuhkan keberanian untuk peduli.

Program ini juga menjadi sarana nyata implementasi Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, di mana dosen dan mahasiswa menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi di luar kampus.

“Mahasiswa kami ikut mendampingi, membantu edukasi, melakukan pretest dan posttest, bahkan menjadi jembatan komunikasi antara tim dan mitra,” ungkap salah satu anggota tim dari bidang farmasi.

error: