Slawi  

Tingkatkan Literasi Masyarakat, Dinas Perpusip Gelar Pameran Literasi 2024

Lebih lanjut dikatakan, data UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca.

Riset berbeda bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand urutan ke 59 dan di atas Bostwana urutan ke 61. Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.

Fakta lainnya bahwa 60 juta penduduk Indonesia memiliki gadget, atau urutan kelima dunia terbanyak kepemilikan gadget. Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakanjumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang.

BACA JUGA :  Halal Bihalal Ala Umat Hindu di Pura Mitra Kencana Dewa Tegal, Ini Prosesinya

Dengan jumlah sebesaritu, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat didunia setelah Cina, India, dan Amerika.

Ironisnya, meski minat baca buku rendah tapi data dari wearesocial mengungkap orang Indonesia bisa menatap layar gadget kurang lebih 9 jam sehari. Tidak heran dalam hal kecerewetan di media sosial orang Indonesia berada di urutan ke-5 dunia Aya berharap kebiasaan membaca agar dijadikan
Amir berharap, kebiasaan membaca dijadikan sebagai kegiatan yang menyenangkan dan tidak membosankan, kalau perlu diadakan kegiatan membaca bersama, seperti book club atau festival buku.

“Saya yakin dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan generasi milenial dapat kembali gemar membaca dan mendapatkan manfaatnya. Mari kita jadikan pameran literasi ini sebagai momentum untuk meningkatkan budaya membaca,”imbuhya. (T04-red)

error: