TNI dan Petani Kerjasama Berantas Hama Tikus Sawah

PEMALANG, smpantura – Langkah konkret yang dilakukan oleh Babinsa dan petani Desa Semingkir, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang yaitu dengan memberantas hama tikus secara bersama sama.

Hal itu merupakan contoh nyata sinergi antara aparat teritorial dan masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan di wilayahnya.

“Hama tikus merupakan salah satu musuh utama petani dalam mengelola lahan pertanian, terutama di daerah yang rawan serangan tikus seperti sawah. Tikus dapat merusak tanaman padi dalam jumlah besar dalam waktu singkat, sehingga menimbulkan kerugian yang signifikan bagi petani. Oleh karena itu, pemberantasan hama tikus menjadi langkah penting untuk menjaga kelangsungan produksi pertanian,” ujar Danramil 08/Randudongkal Kapten Arm Eko Budiharjo, Minggu (27/4).

Ia mengatakan, sebagai bagian dari TNI AD, Babinsa memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan di wilayah setempat.

Selain itu, Babinsa juga memiliki keahlian dan pengetahuan dalam hal pertanian yang dapat dimanfaatkan untuk membantu petani dalam mengatasi masalah hama tikus.

Kolaborasi antara Babinsa dan petani merupakan upaya sinergis yang efektif dalam menangani masalah hama tikus secara bersama-sama. Dalam upaya pemberantasan hama tikus di sawah, Babinsa dan petani menggunakan berbagai metode yang telah terbukti efektif.

BACA JUGA :  Panwascam Jangan Sampai Salah Memilih PKD

Salah satu metode yang dilakukan adalah penggunaan kompor tikus, racun tikus, dan petasan tikus. Kompor tikus digunakan untuk mengusir tikus dari perkebunan, sedangkan racun tikus digunakan untuk memberantas populasi tikus yang sudah ada.

Sementara petasan tikus digunakan untuk membuat kegaduhan dan mengganggu habitat serta perilaku tikus.

“Kerja sama antara Babinsa, petani, dan pihak terkait seperti Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Randudongkal turut mendukung kesuksesan dalam pemberantasan hama tikus ini. Dengan melibatkan berbagai pihak, upaya pemberantasan hama tikus dapat dilakukan secara lebih terencana dan efisien,” tambahnya.

Dia mengatakan, selain itu, acara yang dihadiri oleh sekitar 60 warga tani desa Semingkir juga menunjukkan kesadaran kolektif dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh petani.

Diharapkan bahwa dengan adanya kegiatan pemberantasan hama tikus ini, produksi pertanian di wilayah tersebut dapat meningkat secara signifikan.

Selain itu, dengan berkurangnya populasi tikus di sawah, petani akan lebih mudah dalam menjaga tanaman mereka dan mengurangi kerugian akibat serangan hama. Hal ini juga akan berdampak positif pada kesejahteraan petani dan masyarakat setempat secara keseluruhan. **

error: