Slawi  

Tombak Kiai Pleret Diarak Bersama Gunungan Hasil Bumi

Masyarakat berebut mengambil sayuran, jajanan, apapun yang dibawa oleh rombongan parade hasil bumi dan kesenian.

Bahkan beberapa ada yang nekat sampai memaksa naik ke atas mobil, untuk mengambil sayuran atau buah-buahan yang ada, kemudian ada juga yang dilempar ke masyarakat lainnya yang berada di pinggir jalan.

Ada juga beberapa OPD yang menyebar uang pecahan baru nominal Rp 1.000 dan uang koin, dan langsung diserbu masyarakat terutama anak-anak.

Ditemui setelah acara selesai, Penjabat (Pj) Bupati Tegal Agustyarsyah mengatakan, antusias peserta kirab dan masyarakat yang luar biasa, Agustyarsyah menilai melihat Kirab Budaya sebuah peluang besar untuk mengangkat momen Hari Jadi Kabupaten Tegal sebagai wisata lokal yang bisa dikembangkan secara nasional. Terlebih, di sini ada sejarah di Kalisoka dimana syiar agama dimulai dari sana. Sehingga ini bisa disiapkan sebagai destinasi wisata religi.

BACA JUGA :  Dua Kampus Muhammadiyah Tegal Dimerger

“Kami berharap bukan hanya masyarakat lokal saja yang hadir menyaksikan, tapi masyarakat kabupaten/kota, provinsi lain juga bisa hadir menikmati rangkaian acara yang dihadirkan,” katanya.

Agustyarsyah tegas menyebut, Pemerintah Kabupaten Tegal harus memiliki lebih banyak inisiatif dan lebih kreatif, untuk mengangkat berbagai kebudayaan maupun kegiatan lainnya.

Perwakilan Sesepuh Keluarga Kalisoka Zamzami, mengungkapkan rangkaian kegiatan tersebut sudah menjadi tradisi turun temurun yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tegal.

Dari Keluarga Kalisoka berharap, momen Hari Jadi tahun ini tetap semangat untuk membangun Kabupaten Tegal agar lebih maju, sejahtera, dan masyarakat turut serta membangun Kabupaten Tegal lebih baik lagi. (T05_Red)

error: