Sebagai tindak lanjut, DLHPS Brebes meluncurkan program Bestie (Balai Edukasi Sampah Terintegrasi). Program ini berfokus pada edukasi dan pendampingan agar masyarakat terbiasa mengelola sampah sejak dari rumah.
Sebanyak 17 tenaga fasilitator lapangan direkrut dan ditempatkan di masing-masing kecamatan. Mereka bertugas mendampingi desa mulai dari pembuatan bak sampah, sistem pengelolaan, hingga sosialisasi ke masyarakat.“Program ini juga mendorong desa agar bisa memanfaatkan dana desa untuk kegiatan pengelolaan sampah,” kata Andriyani.
Selain itu, pengelolaan sampah di tingkat sumber juga memiliki nilai ekonomi. Sampah anorganik seperti plastik dan kertas bisa dijual kembali, sementara sampah organik bisa diolah menjadi kompos untuk pertanian.“Jadi tidak hanya lingkungan yang bersih, tapi juga ada nilai tambah untuk masyarakat,” ujarnya. (**)

 
									

